Simak! BEI Siapkan Papan New Economy dan Pemantauan Khusus

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Jumat, 07/01/2022 10:55 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengembangkan dua papan pencatatan baru pada tahun ini. Papan baru tersebut adalah papan new economy dan papan pemantauan khusus.

Dengan dua papan baru ini, BEI akan memiliki 5 papan pencatatan di bursa selain 3 papan yang sudah ada sebelumnya yakni papan utama, papan pengembangan, dan papan akselerasi.

"Dalam rangka meningkatkan perlindungan investor, saat ini Bursa sedang dalam tahapan pengembangan dua papan baru yaitu papan new economy dan papan pemantauan khusus," kata Direktur Penilaian Perusahaan, I Gede Nyoman Yetna Setia.


Nyoman menyampaikan, papan new economy ini ditujukan untuk mencatatkan saham-saham dari innovative company yang memiliki pertumbuhan tinggi dan memiliki kemanfaatan sosial yang luas.

Menurutnya, bursa juga dapat mencatatkan saham-saham perusahaan yang memiliki Saham dengan Hak Suara Multipel (SHSM ) dalam struktur permodalannya, di papan new economy ini.

Selain itu, Bursa akan menyematkan notasi khusus di kode saham perusahaan tercatat papan new economy. Dengan demikian, diharapkan investor akan lebih aware saat mengambil keputusan investasi.

Adapun, persyaratan pencatatan papan new economy sama dengan papan utama sehingga papan new economy ini akan diposisikan setara dengan papan utama.

"Hal ini bertujuan agar perusahaan tercatat di papan new economy menjadi kompetitif di pasar modal dunia dan menarik bagi investor global," imbuh Nyoman.

Sementara itu, papan pemantauan khusus merupakan pengembangan dari Daftar Efek Pemantauan Khusus yang diatur dalam Peraturan II-S tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dalam Pemantauan Khusus yang berlaku pada 16 Juli 2021.

"Papan ini bertujuan untuk memberikan awareness kepada para investor dalam pengambilan keputusan berinvestasi terhadap perusahaan tercatat dengan kondisi tertentu," imbuh Nyoman.


(sys/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi

Pages