2021 in Review

Cuan dari Reksa Dana 2021, Siapa Juaranya?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 December 2021 13:35
reksa dana
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Reksa dana campuran diperkirakan akan menjadi juara untuk kinerja terbaik di tahun ini. Diperkirakan reksa dana ini secara rata-rata akan memberikan imbal hasil di kisaran 4%-5% sepanjang 2021.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan meski kenaikannya yang paling tinggi, namun kinerja reksa dana pasar uang ini masih tertahan lantaran kinerja saham-saham yang ada dalam reksa dana ini belum sejalan dengan gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Reksa dana yang memberikan kinerja positif di tahun ini campuran atau pendapatan tetap. Pasar uang juga bisa memberikan imbal hasil 3%-4%," kata Wawan kepada CNBC Indonesia pekan ini.

Dia menjelaskan, secara keseluruhan kinerja reksa dana yang sesuai dengan target sebelumnya adalah reksa dana pasar uang yang diprediksi akan positif di kisaran 3-4%.

Sedangkan untuk reksa dana pendapatan tahun ini dinilai cukup jauh meleset dari target awal di angka 7%, namun hanya bisa mencapai level 3%-4%. Hal ini disebabkan karena adanya rencana bank sentral Amerika Serikat untuk melakukan tapering dan menaikkan suku bunga sehingga memberikan tekanan pada harga obligasi.

Sedangkan reksa dana saham diprediksi berkinerja paling buruk di tahun ini di kisaran 1%-2% saja.

"Reksa dana saham 1-2% paling tinggi, ini karena banyak saham penggerak IHSG di 2021 teknologi dan bank digital. Reksa dana belum bisa masuk karena fundamental dan likuiditasnya belum memadai," terang Wawan.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari Infovesta, pekan terakhir sebelum akhir 2021 atau 24 Desember 2021 kinerja reksa dana yang paling memuaskan memang diberikan oleh reksa dana campuran.

Mengacu pada Infovesta balanced fund index, reksa dana campuran naik 4,79% secara year to date (ytd).

Kinerja terbaik kedua diberikan oleh reksa dana pasar uang, indeks reksa dana pasar uang Infovesta naik 3,21% sepanjang tahun ini.

Posisi ketiga ditempati oleh reksa dana pendapatan tetap dengan kenaikan 2,32% di indeks reksa dana pendapatan tetap Infovesta sepanjang tahun.

Reksa dana saham yang tercermin dari Infovesta equity fund index hanya mampu menguat 1,2% sepanjang tahun ini.

Dari sisi dana kelolaan (Asset Under Management/AUM), Wawan memperkirakan di akhir tahun ini akan terjadi penurunan menjadi kisaran Rp 530 triliun-Rp 540 triliun dibanding tahun lalu. Namun demikian, tahun depan prospek reksa dana diperkirakan akan lebih positif dengan perkiraan kenaikan AUM menjadi lebih dari Rp 600 triliun.

"AUM kemungkinan turun dibanding 2020, [....] Terutama karena pajak di tahun ini pajak reksa dana dari 5% menjadi 10%. Pada Agustus ada insentif pajak obligasi dari 15% ke 10%, jadi sama," kata dia.

Namun demikian, yang menggembirakan di tahun ini adalah kenaikan jumlah investor yang signifikan. Tercatat cuma SID di pasar modal mencapai 7,1 juta dengan 60% adalah di bawah usia 30% dan masuk ke reksa dana pasar uang.

"Ini modal luar biasa buat industri untuk ke depan 2022, mungkin bisa mencapai 10 juta didukung kemajuan fintech dimana sekarang daftar dan beli reksa dana seperti daftar market place biasa. Jadi ini akan menjadi sentimen positif juga dari dana kelolaan," paparnya.


(mon/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek Gaes! Cuan Reksa Dana Saham Paling Tinggi Pekan Lalu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular