Begini Ramalan Prospek Industri Reksa Dana di 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri reksa dana pada tahun 2022 diyakini masih berpeluang tumbuh di tengah kian bervariasinya instrumen pilihan investasi yang kini digandrungi kaum muda seperti aset kripto misalnya.
Direktur Utama PT Surya Timur Alam Raya Asset Management (PT STAR AM), Reita Farianti menilai, industri reksa dana masih menjanjikan dari sisi pertumbuhan imbal hasilnya.
Tercatat, realisasi pertumbuhan industri reksa dana per akhir November 2021 dapat dinilai cukup baik dengan pertumbuhan 1,16% dibanding pada bulan Oktober 2021, namun masih terkoreksi 2,45% jika dibandingkan dengan bulan Januari 2021.
Mantan Direktur Utama BNI Asset Management ini menilai, setelah ekonomi global sempat tersendat karena adanya pandemi COVID-19, di tahun 2022. ia memperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan yang berarti.
Hal ini disebabkan pada penghujung tahun 2021 ini, Indonesia dan kebanyakan negara di dunia tengah bersiap-siap membuka kembali aktivitas kegiatan ekonomi dengan harapan pemulihan dapat mulai terjadi di tahun 2022.
"Kami yakin hal ini akan berdampak juga kepada pertumbuhan industri reksa dana," kata Reita, kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/12/2021).
Meski bertumbuh, terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi pasar modal dan juga pertumbuhan reksadana tahun 2022.
Pertama, bank sentral Amerika Serikat, The Fed memperkirakan tingkat inflasi 2022 sebesar 2,6%, naik dibanding level 2021 sebesar 2,2%, sebelum kemudian turun pada 2023 menjadi 2,3% dan 2024 menjadi 2,1%.
Sementara Bank Indonesia memperkirakan tingkat inflasi 2022 sebesar 3% plus minus 1% atau di kisaran 2 - 4%.
"Yang akan menjadi masalah jika inflasi naik di atas ekspektasi tadi. Hal tersebut dapat berpengaruh negatif terhadap semua kelas aset berisiko seperti saham dan fixed income dan dengan demikian dapat menurunkan potensi pertumbuhan reksa dana di Indonesia," urainya.
Namun jika inflasi relatif terkendali dan ditopang oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi pemerintah dapat tumbuh 5 - 5.5% pada 2022. STAR AM juga meyakini industri reksa dana di Indonesia dapat tumbuh lebih baik dibanding tahun 2020 dan 2021 yang masih dalam kondisi pandemi.