
2021 Harga Komoditas Terbang, Tahun Depan Lanjut?

Suku bunga dan imbal hasil obligasi riil akan menjadi faktor penting yang mendorong harga logam mulia seperti emas dan perak tahun depan. The Fed menutup 2021 dengan kepastian akan kenaikan suku bunga pada 2022.
Sentimen ini telah membebani aset logam mulia sepanjang 2021. Dengan kepastian ini, fokus investor akan bergeser dari kapan suku bunga naik menjadi seberapa tinggi kenaikan suku bunga.
Dengan kebijakan yang agresif dari The Fed ini, para analis memperkirakan laju emas akan cenderung datar tahun depan. SocGen memperkirakan harga emas di US$ 1.900 di 2022 dengan catatan tidak ada kenaikan suku bunga hingga paruh kedua tahun 2022. Sedangkan Kristina Hooper, kepala investasi di Invesco memperkirakan emas akan tetap relatif datar tahun depan, dengan harga di sekitar $1.800 per ons.
Saat ini (27/12/2021) harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.808,9/ons.
Sementara itu harga perak akan didukung oleh permintaan sebagai komponen industrial selain sebagai aset lindung nilai.
"Komponen industri dari pasar perak akan cenderung lebih diuntungkan dengan latar belakang makro, yang masih menghasilkan pertumbuhan di atas tren secara global. "Perak dapat bertahan relatif baik di belakang komponen industri dibandingkan dengan emas selama 12 bulan ke depan," kata Hynes, senior strategi komoditas ANZ.
Permintaan dari energi hijau juga akan mulai meningkat. Adanya perjanjian di COP26 akan mempercepat langkah dekarbonisasi. Itu akan memberikan manfaat bagi perak, ungkap Hynes.
Hynes memperkirakan harga perak akan menyentuh level US$ 24/ons pada tahun 2022. Saat ini (27/12/2021) harga perak di pasar spot tercatat US$ 22,78/ons.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
