Omicron Menggila, Harga Tembaga Merana

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 27/12/2021 12:05 WIB
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tembaga dunia tertekan penyebaran varian COVID-19 yang terus meluas dan menginfeksi lebih dari 100 negara.

Akhir pekan lalu, harga tembaga dunia tercatat US$ 9.568/ton, turun 0,46% dibandingkan hari sebelumnya.


Sumber: Investing

Varian COVID-19 (Coronavirus Disease) Omicron sudah terdeteksi di 115 negara menurut laporan Kementerian Kesehatan pada Minggu (26/12/2021). Akibatnya negara-negara kembali menerapkan protocol kesehatan ketat. Hal ini berpotensi membuat roda ekonomi kembali terganggu.

Infeksi yang semakin meluas membuat investor lebih berhati-hati dalam melakukan keputusan investasi. Tingkat penyebaran Omicron yang tinggi membuat tingkat kasus harian COVID-19 di dunia kembali meningkat, bahkan minggu ini sempat terjadi rekor lonjakan kasus harian baru tertinggi.

Rekor-rekor kasus harian baru COVID-19 terus terukir di negara-negara yang terinfeksi Omicron. Inggris kembali melaporkan adanya rekor kasus COVID-19 harian lagi pada Jumat (24/12/2021), yakni mencapai 122.186 kasus baru, meningkat dari 119.789 kasus pada Kamis (23/12/2021).

Sementara di Portugal melaporkan 12.943 kasus yang merupakan rekor tertinggi sejak 29 Januari 2021 lalu. Prancis mencatatkan penambahan kasus harian sebesar 104.611 kasus. Ini pertama kalinya Perancis mencatatkan kasus baru harian sebesar 100.000 kasus sejak pandemi menginfeksi negara itu.

China melaporkan kenaikan harian tertinggi kasus COVID-19 lokal dalam 21 bulan. China mendeteksi 155 kasus yang ditularkan di dalam negeri per Sabtu (25/12/2021). Jumlah itu mengalami kenaikan sebesar 75 kasus dari hari sebelumnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi