Panas! Tambang di Peru Rusuh, Harga Tembaga Jadi Makin Mahal

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 21/12/2021 12:01 WIB
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Usaha damai antara penduduk Chumbivilcas dan MMG Ltd, penambang Las Bamas masih buntu. Ini membuat salah satu tambang tembaga terbesar dunia masih akan tutup sementara waktu.

Pada Selasa (21/12/2021) pukul 09.38 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.484/ton, naik 0,29% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Foto: Investing.com
Investing

Penduduk yang memblokir jalan di tambang Las Bambas mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan dengan MMG Ltd selaku penambang yang di tengahi oleh pemerintah Peru.


"Kami telah mencapai jalan buntu," kata Victor Villa, penasihat hukum bagi penduduk Chumbivilcas.

Blokade saat ini telah dilakukan sejak 20 November oleh penduduk provinsi Chumbivilcas. Mereka mengeluh bahwa kekayaan mineral tambang hanya "lewat". Para penduduk ingin perusahaan menyediakan lebih banyak pekerjaan untuk daerah tersebut.

Wakil presiden urusan hukum Las Bambas, Claudio Caceres, mengatakan bahwa perwakilan MMG Ltd berencana untuk menghadiri pertemuan yang diadakan pemerintah pada hari Selasa dengan perwakilan penduduk Chumbivilcas.

"Saat ini kami terutama berkomitmen untuk dapat memulai kembali dialog yang konstruktif dan nyata, saat ini kami tidak berpikir untuk mengambil tindakan hukum," kata Caceres.

Blokade yang dilakukan penduduk Chumbivilcas menghambat produksi salah satu tambang terbesar di Peru tersebut sejak Sabtu.

Penutupan diperkirakan akan menghentikan produksi tambang yang menyumbang 2% pasokan tembaga dunia. Hal ini diperkirakan akan membuat pasokan tembaga makin ketat.

Perus sendiri adalah produsen tembaga nomor dua di dunia. Mengacu data Statista, produksi tembaga Peru pada 2020 mencapai 2,2 juta ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Tembaga Cetak Rekor Baru, MDKA-ANTAM Panen Cuan?