Panas! Tambang di Peru Rusuh, Harga Tembaga Jadi Makin Mahal

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
21 December 2021 12:01
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Usaha damai antara penduduk Chumbivilcas dan MMG Ltd, penambang Las Bamas masih buntu. Ini membuat salah satu tambang tembaga terbesar dunia masih akan tutup sementara waktu.

Pada Selasa (21/12/2021) pukul 09.38 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.484/ton, naik 0,29% dibandingkan harga penutupan kemarin.

InvestingFoto: Investing.com
Investing

Penduduk yang memblokir jalan di tambang Las Bambas mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan dengan MMG Ltd selaku penambang yang di tengahi oleh pemerintah Peru.

"Kami telah mencapai jalan buntu," kata Victor Villa, penasihat hukum bagi penduduk Chumbivilcas.

Blokade saat ini telah dilakukan sejak 20 November oleh penduduk provinsi Chumbivilcas. Mereka mengeluh bahwa kekayaan mineral tambang hanya "lewat". Para penduduk ingin perusahaan menyediakan lebih banyak pekerjaan untuk daerah tersebut.

Wakil presiden urusan hukum Las Bambas, Claudio Caceres, mengatakan bahwa perwakilan MMG Ltd berencana untuk menghadiri pertemuan yang diadakan pemerintah pada hari Selasa dengan perwakilan penduduk Chumbivilcas.

"Saat ini kami terutama berkomitmen untuk dapat memulai kembali dialog yang konstruktif dan nyata, saat ini kami tidak berpikir untuk mengambil tindakan hukum," kata Caceres.

Blokade yang dilakukan penduduk Chumbivilcas menghambat produksi salah satu tambang terbesar di Peru tersebut sejak Sabtu.

Penutupan diperkirakan akan menghentikan produksi tambang yang menyumbang 2% pasokan tembaga dunia. Hal ini diperkirakan akan membuat pasokan tembaga makin ketat.

Perus sendiri adalah produsen tembaga nomor dua di dunia. Mengacu data Statista, produksi tembaga Peru pada 2020 mencapai 2,2 juta ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular