
Saham Consumer Goods Bangkit, Setelah Lama Tertinggal

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham consumer goods utama ditutup menguat, seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menghijau pada perdagangan Kamis (9/12/2021).
Berikut kinerja saham consumer goods berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI).
Indofood Sukses Makmur (INDF), saham +2,75%, ke Rp 6.550/saham
Unilever Indonesia (UNVR), +2,34%, ke Rp 4.370/saham
Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), +2,16%, ke Rp 5.925/saham
Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), +1,99%, ke Rp 8.950/saham
Gudang Garam (GGRM), +1,83%, ke Rp 32.075/saham
Garudafood Putra Putri Jaya (GOOD), +0,99%, ke Rp 510/saham
FKS Food Sejahtera (AISA), +0,98%, ke Rp 206/saham
Kalbe Farma (KLBF), +0,94%, ke Rp 1.610/saham
Sumber Alfaria Trijaya (AMRT), +0,85%, ke Rp 1.180/saham
Dari data di atas, saham Grup Salim INDF memimpin kenaikan sebesar 2,75% ke Rp 6.550/saham, dengan nilai transaksi Rp 38 miliar. Investor asing tercatat melakukan jual bersih Rp 2,52 miliar di pasar reguler, tetapi melakukan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 8,87 miliar.
Saham INDF tercatat sudah menguat 1,16% dalam seminggu dan mendaki 3,56% dalam sebulan.
Saham anak usaha INDF, ICBP, juga terkerek naik 1,99%, di tengah aksi beli bersih asing Rp 1,21 miliar di pasar reguler. Dengan ini, dalam sepekan saham ICBP naik 1,13%.
Setali tiga uang, saham produsen produk perawatan diri UNVR pun terapresiasi 2,34%, diwarnai aksi borong asing dengan nilai beli bersih Rp 3,08 miliar di pasar reguler. Dalam sepekan, saham UNVR naik 1,86%, tetapi dalam sebulan ambles 6,22%.
Saham emiten perunggasan (poultry) CPIN dan produsen rokok GGRM sama-sama terangkat 2,16% dan 1,83% hari ini.
Sentimen positif makro untuk sektor consumer goods RI saat ini adalah soal konsumen Indonesia yang kian percaya diri melihat kondisi ekonomi saat ini hingga enam bulan ke depan. Optimisme itu tergambar dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).
Pada Rabu (8/12/2021), Bank Indonesia (BI) mengumumkan IKK periode November 2021 sebesar 118,5. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 113,4.
IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Kalau di atas 100, maka artinya konsumen percaya diri menghadapi situasi ekonomi.
"IKK meningkat pada seluruh kategori pengeluaran dan kelompok usia responden. Secara spasial, IKK meningkat di sebagian besar kota yang disurvei, tertinggi di Pontianak, diikuti oleh Palembang dan Mataram," sebut keterangan resmi BI.
Penguatan keyakinan konsumen pada November 2021, lanjut keterangan BI, didorong oleh perbaikan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, terutama persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan saat ini. Peningkatan tersebut sejalan dengan terus membaiknya aktivitas ekonomi dan penghasilan masyarakat didorong meningkatnya mobilitas seiring berlanjutnya pelonggaran pembatasan mobilitas.
Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi mendatang juga tercatat membaik ditopang kenaikan pada seluruh indeks pembentuknya, dengan peningkatan tertinggi pada indeks ekspektasi kegiatan usaha.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi