
Saham IPO Loyo di Pasar Sekunder, Ini Fenomena Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin ini (6/12/2021) kedatangan empat emiten baru sekaligus. Empat perusahaan tersebut adalah PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) dan PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) sebagai Perusahaan Tercatat ke-44, 45, 46 dan 47 di BEI pada tahun 2021.
Saat debut perdana di lantai bursa, saham Cimory terkoreksi 4,55% ke level Rp 2.940 per saham. Saham Widodo Makmur juga terkoreksi 4,38% ke level Rp 153 per saham.
Selanjutnya, saham Wira Global Solusi terpantau menguat 10% ke level Rp 154 per saham. Sementara itu, saham Jaya Swarasa Agung juga anjlok 6,67% ke level 336 per saham.
Sebagai informasi, WGSH menawarkan saham sebanyak-banyaknya sebesar 208.500.000 saham biasa atau sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Seluruhnya, terdiri dari saham baru dengan harga penawaran umum sebesar Rp 140 per saham dengan tujuan penggunaan dana 100% untuk modal kerja perseroan.
Sementara itu, Cimory melepas sebanyak 1.190.203.000 saham yang mewakili 15 persen dari modal disetor dan ditem patkan perseroan setelah IPO. Harga penawaran yang ditawarkan pada penawaran umum per dana saham Rp3.080 setiap saham. Dengan demikian, p erseroan telah menghimpun dana sebesar Rp 3,66 triliun.
Pendiri dan Presiden Komisaris CMRY Bambang Sutantio mengatakan kegiatan ini menjadi momentum yang bersejarah bagi perusahaan di mana perusahaan terus menguatkan misinya untuk menjad i pemimpin di bidang industri olahan susu dan makanan konsumen, dengan menyediakan produk olahan susu dan konsumen makanan premium yang kuat di era perdaganagan modern.
"IPO ini menjadi momen bersejarah bagi perusahaan kami, di mana kami bertransformasi dari sebuah perusahaan keluarga menjadi sebuah perusahaan terbuka yang memiliki komitmen kuat terhadap tata kelola perusahaan yang baik serta fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan," katanya, dalam acara pencatatan saham perdana di BEI, Senin (6/12/2021).
Sebagai informasi, sekitar 33% hasil dana IPO akan digunakan untuk belanja modal terkait dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk: properti, pabrik dan peralatan.
Selanjutnya, sekitar 25% untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak yaitu PT Macroprima Panganutama (MP), perusahaan pengolahan makanan. Adapun sekitar 20% untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak PT Macrosentra Niagaboga (MN), perusahaan yang bergerak di bidang agen dan distributor.
Sekitar 15% akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan ekspansi saluran di stribusi dalam bentuk penambahan jumlah toko dan sarana pendukung terkait peningkatan jumlah Miss Cimory yang meliputi pelatihan dan pengembangan. Terakhir, sekitar 7% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan untuk pembiayaan kebutuhan operasion al sehari hari.
