Saham IPO Loyo di Pasar Sekunder, Ini Fenomena Apa?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
06 December 2021 10:20
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin ini (6/12/2021) kedatangan empat emiten baru sekaligus. Empat perusahaan tersebut adalah PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) dan PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) sebagai Perusahaan Tercatat ke-44, 45, 46 dan 47 di BEI pada tahun 2021.

Saat debut perdana di lantai bursa, saham Cimory terkoreksi 4,55% ke level Rp 2.940 per saham. Saham Widodo Makmur juga terkoreksi 4,38% ke level Rp 153 per saham.

Selanjutnya, saham Wira Global Solusi terpantau menguat 10% ke level Rp 154 per saham. Sementara itu, saham Jaya Swarasa Agung juga anjlok 6,67% ke level 336 per saham.

Sebagai informasi, WGSH menawarkan saham sebanyak-banyaknya sebesar 208.500.000 saham biasa atau sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Seluruhnya, terdiri dari saham baru dengan harga penawaran umum sebesar Rp 140 per saham dengan tujuan penggunaan dana 100% untuk modal kerja perseroan.

Sementara itu, Cimory melepas sebanyak 1.190.203.000 saham yang mewakili 15 persen dari modal disetor dan ditem patkan perseroan setelah IPO. Harga penawaran yang ditawarkan pada penawaran umum per dana saham Rp3.080 setiap saham. Dengan demikian, p erseroan telah menghimpun dana sebesar Rp 3,66 triliun.

Pendiri dan Presiden Komisaris CMRY Bambang Sutantio mengatakan kegiatan ini menjadi momentum yang bersejarah bagi perusahaan di mana perusahaan terus menguatkan misinya untuk menjad i pemimpin di bidang industri olahan susu dan makanan konsumen, dengan menyediakan produk olahan susu dan konsumen makanan premium yang kuat di era perdaganagan modern.

"IPO ini menjadi momen bersejarah bagi perusahaan kami, di mana kami bertransformasi dari sebuah perusahaan keluarga menjadi sebuah perusahaan terbuka yang memiliki komitmen kuat terhadap tata kelola perusahaan yang baik serta fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan," katanya, dalam acara pencatatan saham perdana di BEI, Senin (6/12/2021).

Sebagai informasi, sekitar 33% hasil dana IPO akan digunakan untuk belanja modal terkait dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk: properti, pabrik dan peralatan.

Selanjutnya, sekitar 25% untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak yaitu PT Macroprima Panganutama (MP), perusahaan pengolahan makanan. Adapun sekitar 20% untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak PT Macrosentra Niagaboga (MN), perusahaan yang bergerak di bidang agen dan distributor.

Sekitar 15% akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan ekspansi saluran di stribusi dalam bentuk penambahan jumlah toko dan sarana pendukung terkait peningkatan jumlah Miss Cimory yang meliputi pelatihan dan pengembangan. Terakhir, sekitar 7% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan untuk pembiayaan kebutuhan operasion al sehari hari.

Perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods dan komoditas agrikultur, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) melepas 4,41 miliar saham baru, di mana jumlah tersebut mewakili 15,02 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh oleh WMPP setelah IPO. Dengan harga penawaran senilai Rp160. Dengan demikian, perseroan mengantongi Rp707,04 miliar dalam aksi IPO ini.

Tumiyana, CEO & Founder WMPP menyatakan, IPO WMPP ini merupakan salah satu strategi perseroan dalam meningkatkan kapasitas pendanaan khususnya guna mengakselerasi rencana pertumbuhan jangka panjang yang telah kami rancang.

"Selain itu dengan langkah ini, kami juga akan menerapkan prinsip tata kelola Perusahaan yang lebih baik yang juga akan mempercepat pertumbuhan WMPP grup secara umum," ujarnya.

Sementara itu, produsen makanan ringan sehat, PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) melepas sebanyak 240.300.000 saham baru. Jumlah ini setara dengan 21,87% dari modal disetor oleh perusahaan setelah IPO.

Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp360 per saham, sehingga Perseroan mendapatkan dana dari IPO sebanyak Rp86.508.000.000.

Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini Sebagian besar akan digunakan untuk belanja modal perusahaan dengan rincian 53,69% untuk pembangunan pabrik baru, 38,29% untuk pembelian dan instalasi mesin-mesin produksi, dan sisanya sebesar 8,02% untuk keperluan modal kerja.

Tays Bakers memiliki rencana untuk pembangunan pabrik dan penambahan kapasitas mesin yang memungkinkan perusahaan untuk berinovasi dengan produk baru di kategori makanan ringan yang sehat dan baik dikonsumsi bagi masyarakat, termasuk juga bagi kalangan dengan kebutuhan nutrisi khusus seperti vegetarian, gluten free, low sugar ataupun kalangan umum dengan health awareness yang tinggi.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular