Pasar Jelek, Mandiri Sekuritas Tak Bawa Emiten IPO Tahun Ini

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
07 August 2024 19:40
Pegawai berjalan dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (6/8/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pegawai berjalan dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (6/8/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Mandiri Sekuritas, hingga semester 2 2024, belum membawa perusahaan baru melantai di Bursa Efek Indonesia. Meski demikian, ada beberapa perusahaan yang mau IPO di dalam pipeline perusahaan, termasuk yang asetnya di atas Rp1 triliun.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan tidak masalah bila pada akhirnya tak mengawal satu perusahaan pun untuk melantai di bursa tahun ini. Hal ini mengingat keadaan pasar yang masih tidak menentu.

"Tahun ini belum ada. Belum ada. Ya kan market-nya juga masih seperti itu," ungkap Oki dalam Acara Market Outlook Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu, (7/8/2024).

Meski demikian, ia mengaku siap untuk terus mengawal perusahaan yang akan menjadi calon emiten. Bila waktunya sudah tepat, maka perusahaan tersebut sudah siap untuk melantai di bursa.

"Prepare untuk IPO itu 4-5 bulan. Habis itu kita lihat window-nya oke ini market-nya kondusif atau nggak nih untuk kita masuk ke market. Yaudah baru kita IPO. Jadi jangan dipaksa. Kalau emang kita against the market ya ngapain?" pungkasnya.

Beberapa faktor pun dinilai menjadi tantangan untuk IPO. Salah satunya adalah suku bunga The Fed yang masih belum bisa diprediksi penurunannya tahun ini.

Menurutnya, bisnis Mandiri Sekuritas masih bisa ditopang oleh lini bisnis lainnya. Misalnya, obligasi rupiah, obligasi dolar, advisory merger dan akuisisi (M&A), dan broker.

Hingga kini, Mandiri Sekuritas telah membantu penerbitan 40 obligasi. Sementara di pipeline sepanjang 2024 sendiri, dia menyimpan perjanjian sebanyak 40-50 perusahaan yang ingin menerbitkan obligasi rupiah. Sementara totalnya mencapai rp130-150 triliun.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mandiri Sekuritas Proyeksikan IHSG Bisa Tembus Level 8.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular