Ngenes! CPO Babak Belur Pekan Ini

Tri Putra, CNBC Indonesia
05 December 2021 10:35
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) masih dirundung nestapa minggu ini. Harga kontrak CPO acuan Malaysia melemah 4,1% ke level MYR 4.650/ton.

Harga CPO cenderung downtrend dalam sebulan terakhir. Amblesnya harga minyak mentah dunia juga menjadi sentimen negatif yang secara signifikan menekan harga komoditas ekspor unggulan RI ini.

Saat harga CPO drop lebih dari 4%, harga minyak mentah dunia anjlok 5%. Harga minyak mentah dan CPO cenderung memiliki korelasi yang positif karena keduanya bersaing di pasar yang sama yaitu pasar energi.

Sebagai informasi, CPO merupakan bahan baku untuk pembuatan biodiesel yang merupakan bahan bakar substitusi bagi minyak mentah.

Harga saham dan komoditas siklikal yang kompak jatuh juga dipengaruhi oleh sentimen global yang kurang mengenakkan. Penyebaran varian baru Covid-19 bernama Omicron yang dikhawatirkan memantik aksi lockdown besar-besaran menjadi pemicu utama gejolak di pasar keuangan dan komoditas minggu ini.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), varian Omicron disebut memiliki daya tular yang lebih tinggi dibandingkan dengan varian lain seperti Delta. Sedangkan menurut CEO perusahaan produsen vaksin Covid-19 Moderna, merebaknya varian baru ini juga berpeluang membuat vaksin yang ada sekarang menjadi kurang efektif.

Varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan tersebut kini sudah menyebar ke berbagai belahan dunia mulai dari AS, Eropa bahkan hingga Asia. Namun di tengah kabar yang kurang mengenakkan tersebut, terselip kabar baik yang bisa membuat harga CPO bergerak naik minggu depan.

Harga yang sudah tertekan cukup dalam bisa memantik adanya aktivitas bargain hunting para trader. Jika ini terjadi demand terhadap kontrak CPO di pasar naik dan turut mendongkrak harga.

Di sisi lain ekspektasi pelaku pasar terhadap kinerja ekspor minyak sawit Negeri Jiran untuk bulan November juga masih positif. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Societe General de Surveilance menunjukkan ekspor minyak sawit Malaysia diperkirakan naik 13,8% menjadi 1,68 juta ton pada November 2021 dari 1,48 juta ton bulan sebelumnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Terbendung! Harga CPO Cetak Reli 6 Pekan Beruntun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular