Hati-hati! Dibuang Sayang, Saham Bank Mini 'Digoreng' Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten bank mini, dengan modal inti di bawah Rp 6 triliun, menguat pada awal perdagangan hari ini, Jumat (3/12/2021), kembali ke zona hijau setelah cenderung melemah setidaknya dalam 2 hari terakhir.
Berikut kenaikan saham bank mini, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.47 WIB.
Bank Bumi Arta (BNBA), saham +14,04%, ke Rp 3.900/saham
Bank Ganesha (BGTG), +5,94%, ke Rp 214/saham
Bank Jago (ARTO), +3,24%, ke Rp 15.950/saham
Bank Victoria International (BVIC), +2,30%, ke Rp 178/saham
Bank MNC Internasional (BABP), +2,11%, ke Rp 194/saham
Bank Jtrust Indonesia (BCIC), +1,80%, ke Rp 226/saham
Bank Artha Graha Internasional (INPC), +1,61%, ke Rp 126/saham
BPD Banten (BEKS), +1,56%, ke Rp 65/saham
Bank Capital Indonesia (BACA), +1,52%, ke Rp 268/saham
Bank QNB Indonesia (BKSW), +1,19%, ke Rp 170/saham
Allo Bank Indonesia (BBHI), +0,73%, ke Rp 6.875/saham
Bank Maspion Indonesia (BMAS), +0,71%, ke Rp 1.410/saham
Menurut data di atas, saham BNBA melonjak 14,04% ke Rp 3.900/saham, usai turun 2,56% pada Kamis kemarin. Investor asing mencatatkan beli bersih saham BNBA Rp 11,97 miliar di pasar reguler.
Dalam sepekan, saham BNBA terkerek naik 15,60%, sedangkan dalam sebulan melonjak 81,73%.
Sekitar dua pekan lalu saham BNBA ditransaksikan di pasar negosiasi dengan nilai transaksi mencapai Rp 746 miliar atau setara dengan 554 juta saham BNBA berpindah tangan di pasar negosiasi.
Terkuak ternyata Ajaib Reksa Dana (PT Takjub Teknologi Indonesia) yang bernaung di bawah Grup Ajaib--yang juga broker saham--menjadi pembeli 24% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam BNBA.
Setali tiga uang, saham BGTG melesat 5,94% ke 214/saham, usai stagnan pada perdagangan kemarin dan melemah pada Selasa (30/11), dan Rabu (1/12).
Dengan ini, dalam sepekan saham BGTG mendaki 6,93%, sedangkan dalam sebulan mencuat 9,74%.
Saham ARTO juga tercatat naik 3,24%, di tengah asing melakukan beli bersih Rp 28,40 miliar di pasar reguler. Saham ARTO berhasil rebound setelah turun dalam 2 hari terakhir.
Kemudian, saham BVIC terapresiasi 2,30% ke Rp 178/saham, melanjutkan kenaikan pada Kamis kemarin usai turun cukup dalam pada Selasa (30/11) dan Rabu (1/12).
Sebagai informasi, OJK menyebutkan bahwa seluruh pemilik bank mini alias bank dengan modal inti (tier 1) di bawah Rp 2 triliun telah berkomitmen untuk memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan otoritas untuk memenuhi modal minimum Rp 2 triliun hingga akhir tahun ini.
Akhir 2021 ini memang OJK mengharuskan bank untuk memiliki modal minimal Rp 2 triliun jika tak mau turun kasta menjadi BPR alias Bank Perkreditan Rakyat.
Untuk tahun depan, modal minimal mencapai Rp 3 triliun sebagaimana termaktub dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa keuangan (OJK) Heru Kristiyana menjelaskan, proses bank-bank tersebut meningkatkan modal inti terus berjalan.
"Semua bank itu sudah mengarah ke sana, saya yakin benar, pasti mereka akan memenuhi aturan kita. Kalau tidak penuhi sanksi berat, turun kelas menjadi BPR," kata Heru Kristiyana, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (25/11/2021).
Heru menambahkan, upaya meningkatkan modal inti tersebut dilakukan oleh bank dengan melakukan konsolidasi atau mencari partner strategis.
Menurut catatan CNBC Indonesia, setidaknya masih terdapat 13 bank yang saat ini belum memenuhi ketentuan permodalan minimal ini. Untuk menyebut beberapa, ada Bank Ina, Bank Ganesha, Bank Capital Indonesia, Bank MNC Internasional, dan Bank Aladin Syariah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)