
Terbongkar Alasan Elon Musk Habis Jual Saham Tesla Rp 140 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama ini, crazy rich dunia Elon Musk tercatat melakukan penjualan besar-besaran atas kepemilikannya di saham Tesla.
Banyak spekulasi yang beredar soal alasan di balik aksi jual yang dilakukan oleh orang paling kaya di dunia itu mulai dari bayar tagihan pajak, donasi untuk mengentaskan kelaparan global hingga yang paling mencengangkan adalah untuk bayar utang pribadi.
Sejak 8 November lalu, atau tepatnya ketika Musk melakukan poling di twitter, CEO Tesla tercatat telah menjual 9,2 juta saham perusahaan mobil listrik tersebut senilai US$ 9,85 miliar atau setara dengan hampir Rp 140 triliun.
Sejatinya Musk memutuskan untuk menjual 10% atau setara dengan 17 juta saham Tesla. Jika benar Musk akan menjual saham Tesla sebanyak itu, maka Ia sudah setengah jalan.
Kontroversi yang beredar saat ini adalah Musk yang menghadapi tagihan pajak yang nilainya jumbo. Melansir laporan Wall Street Journal, Musk harus membayar tagihan pajak sebesar US$ 3,5 miliar untuk opsi sahamnya.
Sebelumnya Musk juga sempat mencuit bahwa dirinya bakal mendonasikan uang senilai US$ 6 miliar untuk membantu mengentaskan permasalahan kelaparan yang melanda dunia. Sungguh mulia memang kedengarannya.
Namun teori yang paling mencengangkan justru dicuitkan oleh investor kawakan yang menjadi inspirasi dalam film The Big Short Michael Burry. Melalui akun twitternya, Burry mencuit bahwa kemungkinan lain Musk menjual sahamnya adalah untuk membayar utang.
Berdasarkan laporan dari lembaga audit, Musk menjaminkan sebanyak 88,3 juta sahamnya untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Pinjaman tersebut digunakannya untuk memenuhi gaya hidup hingga kebutuhan investasi tanpa harus menjual saham.
Hal tersebut dilakukan Elon Musk karena dua hal. Pertama, sebagai CEO, Musk menolak untuk digaji sehingga tak punya cash keras. Alasan kedua adalah untuk mempertahankan posisinya sebagai ultimate shareholder tanpa harus kehilangan voting power yang signifikan.
Untuk diketahui, utang Elon Musk pada 2019 silam mencapai lebih dari US$ 500 juta. Sebanyak US$ 208,9 juta dipinjam dari Morgan Stanley dan US$ 213 juta dipinjam dari afiliasi Goldman Sachs. Di sini, saham yang dimiliki oleh Musk di Tesla digunakan sebagai jaminan.
Terlepas dari untuk apa Musk menjual sahamnya, kekayaan Musk yang mencapai lebih dari US$ 300 miliar dalam bentuk saham sebenarnya mampu digunakan untuk melakukan ketiga hal di atas mulai dari bayar pajak, donasi sosial hingga bayar utang.
Namun yang perlu diketahui, mengingat Musk memiliki porsi kepemilikan yang besar di saham Tesla, aksi jual aset keuangannya dalam volume besar di pasar tentu akan membuat harga sahamnya menjadi anjlok.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada yang Mau? Elon Musk Bagi-bagi Saham Tesla Rp 81 T