
Yakin Permintaan Naik, Harga Nikel Melesat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel menguat pada perdagangan siang ini seiring dengan optimisme permintaan nikel yang akan mencapai 3 juta ton pada tahun 2023.
Pada Rabu (01/12/2021) pukul 14:20 harga nikel tercatat US$ 20.167,50/ton, naik 1,36% dibandingkan harga penutupan kemarin.
![]() |
Berdasarkan laporan Australian Department of Industry, Science, Energy and Resources (DISER), konsumsi produk jadi nikel global diperkirakan akan mencapai 2,7 juta metric ton (mt) pada tahun 2021. Jumlah ini meningkat 15% dari tahun 2020.
Kemudian konsumsi akan terus meningkat menjadi 2,9 juta mt dan 3 juta mt pada tahun 2022 dan 2023. Menurut laporan tersebut, pasar baja tahan karat (stainless steel) saat ini masih menjadi konsumen utama nikel di dunia.
Produksi baja tahan karat diperkirakan akan meningkat sebesar 15% pada tahun 2021 di tengah pemulihan ekonomi dunia. Namun tingkat pertumbuhan diperkirakan melambat secara bertahap dalam dua tahun ke depan menjadi sekitar 5% per tahun.
DISER melihat industri kendaraan listrik (EV) sedang booming dan industri baterai akan menjadi motor penggerak utama pertumbuhan konsumsi nikel di masa depan. Permintaan nikel diperkirakan akan cenderung lebih tinggi karena penerapan langkah-langkah dekarbonisasi yang berkelanjutan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat