Harga Tembaga Melesat, Corona Omicron Dicuekin?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 29/11/2021 13:50 WIB
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga menguat pada perdagangan siang ini karena kejatuhan pekan lalu sudah menggambarkan kecemasan pasar dan saat ini sentimen sudah lebih stabil.

Pada Senin (29/11/2021) pukul 13:12 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.591/ton, naik 1,48% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Sumber: Investing.com

Ilmuwan Afrika Selatan menemukan varian Omicron minggu lalu, dan sejak itu, telah terdeteksi di 12 negara tempat termasuk Australia, Inggris, Kanada, Jerman dan Hong Kong. Namun, sedikit yang diketahui tentang jenis baru sehingga masih menimbulkan ketidakpastian akan dampak terhadap pemulihan ekonomi.

Selain itu, ada harapan permintaan batu bara akan naik, utamanya di China. Sektor properti di Negeri Panda, yang sedang babak belur dihajar krisis utang, mendapat stimulus dari pemerintah.

Misalnya, pemerintahan Presiden Xi Jinping memerintahkan perbankan untuk menggenjot penyaluran kredit ke sektor properti untuk mengurangi tekanan arus kas Evergrande cs. Kebangkitan sektor properti akan meningkatkan kebutuhan terhadap tembaga. Perlu diketahui, sektor properti menyumbang sebagian besar konsumsi tembaga.

China sendiri adalah konsumen tembaga olahan terbesar di dunia dengan mengonsumsi 54 persen dari total volume konsumsi tembaga dunia, melansir data Statista.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi