Harga Tembaga Melesat, Corona Omicron Dicuekin?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
29 November 2021 13:50
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga menguat pada perdagangan siang ini karena kejatuhan pekan lalu sudah menggambarkan kecemasan pasar dan saat ini sentimen sudah lebih stabil.

Pada Senin (29/11/2021) pukul 13:12 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.591/ton, naik 1,48% dibandingkan harga penutupan kemarin.

TembagaSumber: Investing.com

Ilmuwan Afrika Selatan menemukan varian Omicron minggu lalu, dan sejak itu, telah terdeteksi di 12 negara tempat termasuk Australia, Inggris, Kanada, Jerman dan Hong Kong. Namun, sedikit yang diketahui tentang jenis baru sehingga masih menimbulkan ketidakpastian akan dampak terhadap pemulihan ekonomi.

Selain itu, ada harapan permintaan batu bara akan naik, utamanya di China. Sektor properti di Negeri Panda, yang sedang babak belur dihajar krisis utang, mendapat stimulus dari pemerintah.

Misalnya, pemerintahan Presiden Xi Jinping memerintahkan perbankan untuk menggenjot penyaluran kredit ke sektor properti untuk mengurangi tekanan arus kas Evergrande cs. Kebangkitan sektor properti akan meningkatkan kebutuhan terhadap tembaga. Perlu diketahui, sektor properti menyumbang sebagian besar konsumsi tembaga.

China sendiri adalah konsumen tembaga olahan terbesar di dunia dengan mengonsumsi 54 persen dari total volume konsumsi tembaga dunia, melansir data Statista.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning! JP Morgan Bilang Harga Tembaga Bearish

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular