Ga Ada Matinya, Saham Bank Digital Diangkat Lagi

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
16 November 2021 10:24
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten bank mini (dengan modal inti di bawah Rp 6 triliun), termasuk bank yang ingin go digital, menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (16/11/2021), melanjutkan kenaikan setidaknya sejak perdagangan Selasa kemarin (15/11).

Berikut kenaikan saham bank mini, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.52 WIB.

  1. Bank Jtrust Indonesia (BCIC), saham +10,00%, ke Rp 308/saham

  2. Bank Raya Indonesia (AGRO), +6,57%, ke Rp 2.270/saham

  3. Bank Bumi Arta (BNBA), +2,65%, ke Rp 3.100/saham

  4. Bank Artha Graha Internasional (INPC), +2,04%, ke Rp 150/saham

  5. Bank IBK Indonesia (AGRS), +1,56%, ke Rp 195/saham

  6. BPD Banten (BEKS), +1,49%, ke Rp 68/saham

  7. Bank Neo Commerce (BBYB), +1,35%, ke Rp 1.880/saham

  8. Bank Victoria International (BVIC), +1,16%, ke Rp 175/saham

  9. Bank Ganesha (BGTG), +0,84%, ke Rp 240/saham

  10. Bank Ina Perdana (BINA), +0,83%, ke Rp 3.660/saham

  11. Bank Aladin Syariah (BANK), +0,72%, ke Rp 2.790/saham

  12. Bank Capital Indonesia (BACA), +0,67%, ke Rp 302/saham

Saham BCIC memimpin kenaikan dengan melesat 10,00%. Kemarin saham BCIC melonjak 20,69%, setelah ambles selama 4 hari beruntun.

Sebelumnya eks Bank Century dan Bank Mutiara ini, sudah menetapkan harga pelaksanaan aksi korporasi Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue yakni Rp 330/saham.

Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 4.545.504.522 saham Seri C dengan nilai nominal Rp100 per saham yang akan ditawarkan melalui PMHMETD atau 45,40% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang tercatat pada tanggal 19 November 2021 di mana setiap pemilik 500 saham perseroan akan memperoleh 227 HMETD.

Selain saham BCIC, saham AGRO juga melejit 6,57% ke Rp 2.270/saham, setelah naik dalam 2 hari terakhir. Dalam sepekan saham AGRO terkerek 8,65%, sedangkan dalam sebulan melejit 13,85%.

Ketiga, saham BNBA yang mencuat 2,65% ke Rp 3.100/saham, usai naik 3 hari beruntun.

Kabar teranyar BNBA berencana melaksanakan rights issue pertamanya.

Berdasarkan prospektus awal tertanggal 16 September, manajemen BNBA menyatakan perusahaan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 750.000.000 saham atau 32,47% dari modal disetor perseroan pada saat pengumuman RUPSLB yang dilakukan.

Tujuan pelaksanaan PMHMETD I BNBA adalah untuk memenuhi modal inti minimum untuk tahun 2021 yang diatur dalam POJK 12/2020, sehingga modal inti perseroan akan menjadi minimum sebesar Rp 2 triliun.

Asal tahu saja, OJK menyebutkan seluruh pemilik bank mini alias bank dengan modal inti (tier 1) di bawah Rp 2 triliun telah berkomitmen untuk memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan otoritas untuk memenuhi modal minimum Rp 2 triliun hingga akhir tahun ini.

Akhir 2021 ini memang OJK mengharuskan bank untuk memiliki modal minimal Rp 2 triliun jika tak mau turun kasta menjadi BPR alias Bank Perkreditan Rakyat.

Untuk tahun depan, modal minimal mencapai Rp 3 triliun sebagaimana termaktub dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo mengatakan hingga saat ini OJK masih menunggu realisasi dari perbankan ini untuk memenuhi ketentuan modalnya ini.

"Semua komitmen bisa penuhi modal Rp 2 triliun, tinggal nunggu realisasinya," kata Slamet dalam pesannya kepada CNBC Indonesia, Jumat (5/11/2021).

Sesuai ketentuan POJK Nomor 12 itu, maka apabila modal inti minimum tersebut tak dapat dicapai oleh bank, maka bank tersebut berpotensi didegradasi oleh OJK menjadi BPR yang tentunya bisnisnya lebih terbatas dibandingkan dengan perbankan konvensional.

Menurut catatan CNBC Indonesia, setidaknya masih terdapat 11 bank yang saat ini belum memenuhi ketentuan permodalan minimal ini. Untuk menyebut beberapa, ada Bank Ina, Bank Ganesha, Bank Capital Indonesia, Bank MNC Internasional, dan Bank Aladin Syariah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Tahun, Saham Bank Mini Ngacir Berjamaah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular