Cek 8 Kabar Pasar Sebelum Trading, Ada GoTo hingga BUMN Timah

Monica Wareza, CNBC Indonesia
12 November 2021 08:42
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

5. Blak-blakan Wamen Tiko: Citilink akan Lebih Besar dari Garuda

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo memproyeksikan bisnis PT Citilink Indonesia, anak usaha penerbangan murah (low cost carrier/LCC) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan lebih baik ke depan.

Salah satu basisnya adalah pemangkasan rute yang dilakukan Garuda Indonesia.

Seperti diketahui, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (9/11/2021), Wamen Kartiko mengungkapkan Garuda akan memangkas rute penerbangan dari 237 per 2019 menjadi 140 per 2022. Pemangkasan itu juga meliputi penutupan rute internasional.

6. Biar Lebih Likuid, AKR Corporindo Stock Split 1:5

Perusahaan logistik dan supply chain PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan melakukan pemecahan nilai saham (stock split) dalam waktu dekat dengan rasio 1:5. Rencananya aksi korporasi ini paling lambat akan dilakukan pada Januari 2022 mendatang.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, jumlah saham beredar perusahaan saat ini sebanyak 4.014.694.920. Setelah stock split nanti jumlahnya akan menjadi sebanyak 20.073.474.600.

Sedangkan nilai nominalnya dari sebelumnya Rp 100/saham, akan turun menjadi Rp 20/saham.

7. Genjot Kredit & Digitalisasi Jadi Strategi Bank Permata 2022

Pandemi Covid-19 yang semakin terkendali, menjadi sebuah katalis positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kondisi stabilitas perbankan pun menjadi salah satu kunci penggerak dan pemulihan ekonomi Indonesia. Direktur Keuangan PT Bank Permata Tbk (BNLI), Leia Setiyanti Kusuma Wijaya, mengatakan, dampak pandemi ini berpengaruh pada kualitas portofolio kredit.

Dia menegaskan perusahaan akan lebih bersikap berhati-hati di dalam pengucuran kredit serta tetap melakukan langkah-langkah untuk memitigasi risiko kredit dengan lebih selektif.

8. Ini Strategi Bank Mega Jaga Kualitas Kredit Saat Pandemi

Kenaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dialami hampir semua perbankan terutama pada masa pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan banyaknya debitur baik di seluruh segmen terganggu usahanya.

Meski begitu, industri perbankan maupun debitur cukup terbantu dengan adanya stimulus yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam POJK Nomor 11/POJK.03/2020 Tahun 2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Corona Virus Disease 2019.

Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib mengungkapkan, risiko terbesar selama krisis pandemi adalah bagaimana menjaga kualitas kredit.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular