Permintaan Membludak, Saham IPO GoTo Oversubscribe 15 Kali?

Market - Lalu Rahardian, CNBC Indonesia
08 April 2022 09:53
GoTo (Tangkapan layar) Foto: GoTo (Tangkapan layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penantian ritel terhadap alokasi saham perdana (initial public offering/IPO) GoTo sudah terjawab. Investor ritel tampaknya mendapatkan porsi di bawah jumlah pemesanan atau ada penyesuaian alokasi saham karena ada kelebihan permintaan. 

Berdasarkan informasi dari beberapa investor ritel yang memesan saham GoTo, salah satu investor ritel yang memesan 100 lot hanya mendapatkan 32 lot. 

Menurut para pelaku pasar yang mengikuti proses penjatahan ini, kelebihan permintaan saham GoTo mencapai 15 kali. Sebelumnya sempat beredar kabar kelebihan permintaan saham GoTo mencapai 17 kali.

Seperti diketahui, harga saham IPO GOTO ditetapkan di angka Rp 338 per saham, yang mencerminkan kapitalisasi pasar diperkirakan mencapai Rp 400,3 triliun (US$ 28 miliar).

GoTo menawarkan sebanyak 46,7 miliar saham baru Seri A, yang merupakan gabungan antara saham baru yang diterbitkan dan saham tresuri (untuk opsi penjatahan lebih).

Masa penawaran umum saham telah berlangsung mulai 1 - 7 April 2022 dan pencatatan di Papan Utama BEI dengan kode saham GOTO dijadwalkan pada 11 April 2022.

Hal yang membuat para investor penasaran tentunya berapa jatah saham untuk ritel dan berapa persen dari pemesanan Anda yang dipenuhi penjatahannya?

Secara umum, proses penawaran umum pooling allotment (offering) biasanya disediakan untuk investor ritel karena investor institusi, investor asing, dan investor kakap sudah mendapatkan jatah terlebih dahulu via fixed allotment.

Dalam kasus GOTO, berdasarkan jumlah proceeds IPO yang di atas Rp 1 triliun maka prospektus perusahaan menyebutkan penjatahan fixed allotment dibatasi paling banyak 97,5%.

Ini artinya jatah bagi para investor ritel paling sedikit sebanyak 2,5% atau senilai Rp 395 miliar dengan asumsi tidak adanya clawback.

Selanjutnya persentase pemesanan para investor yang dipenuhi penjatahannya tentunya sangat berbeda-beda tergantung dari jumlah nominal pemesanan saham GOTO.

Seperti IPO pada umumnya, pemesanan pooling allotment dibagi menjadi dua yakni pooling ritel dan pooling selain ritel dengan perbandingan 1:2.

Pooling ritel sendiri adalah pemesanan saham dengan nominal di bawah Rp 100 juta, sedangkan pooling selain ritel adalah pemesanan saham dengan nominal di atas Rp 100 juta.

Ini artinya jatah untuk investor yang memesan di bawah Rp 100 juta adalah sebanyak Rp 131,6 miliar sedangkan jatah untuk para investor yang memesan di atas Rp 100 juta adalah Rp 263,3 miliar.

Karena hal inilah persentase pemesanan yang dipenuhi ini akan sangat bergantung dengan berapa nominal pemesanan sang investor.

Prospektus menyebutkan, apabila sang investor memesan 10 lot atau kurang atau senilai Rp 338 ribu, maka pemesanan sang investor akan dipenuhi seluruh penjatahannya alias 100% alloted.

Apabila sang investor memesan di atas Rp 338 ribu hingga Rp 99,9 juta maka tentunya pemesanan investor akan terkena alloted with scaleback alias tidak dipenuhi semuanya.

Menurut pemantauan CNBC Indonesia, para investor yang memesan di bawah Rp 100 juta penjatahannya akan dipenuhi sebanyak 25%.

Meskipun demikian ada beberapa kasus khusus yakni apabila investor memesan melalui underwriter GOTO seperti IndoPremier Sekuritas, sang sekuritas tersebut bisa memberikan penjatahan khusus fixed allotment di mana sang investor menerima 100% penjatahan meski memesan di atas 10 lot.

Selanjutnya untuk investor-investor dengan modal jumbo yang memesan saham GOTO melebihi Rp 100 juta tercatat mendapatkan penjatahan 16% dari pemesanan yang dilakukan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

"Dana Abadi" dan Saham Gotong Royong Ala GoTo


(hps/hps)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading