Inflasi Tinggi Nggak Ngaruh! Tembaga Lanjut Naik
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga menguat pada perdagangan siang ini terdorong laju dolar Amerika Serikat (AS) yang cenderung datar setelah rilis data inflasi yang naik ke level tertinggi dalam 30 tahun.
Pada Kamis (11/11/2021) pukul 13:00 harga tembaga tercatat US$ 9.577,50, naik 0,47% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Laju dolar AS pada siang ini terpantau stabil walaupun inflasi Negeri Paman Sam naik ke tingkat tertinggi dalam 30 tahun. Ini karena investor percaya bahwa The Fed masih akan menahan suku bunga dan meyakini inflasi tinggi saat ini hanya bersifat sementara.
Penggerak inflasi AS yang tinggi ini adalah meningkatnya komponen energi dan pembelian mobil bekas.
Harga energi yang naik tinggi akibat gangguan pasokan dan permintaan mobil bekas karena daya beli masyarakat yang membaik diyakini hal yang wajar karena pemulihan ekonomi dan akan segera kembali normal. Sehingga The Fed memilih menahan kenaikan suku bunga AS.
Inflasi AS Oktober dilaporkan tumbuh 6,2% year-on-year (yoy), naik dari bulan sebelumnya sebesar 5,4% yoy. Angka tersebut berada di atas ekspektasi analis sebesar 5,8% yoy.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)