Inflasi Tinggi Nggak Ngaruh! Tembaga Lanjut Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
11 November 2021 13:49
FILE PHOTO: Workers pour melted copper in a mould to make utensils and accessories inside a workshop in Srinagar March 27, 2014. REUTERS/Danish Ismail/File Photo
Foto: REUTERS/Danish Ismail/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga menguat pada perdagangan siang ini terdorong laju dolar Amerika Serikat (AS) yang cenderung datar setelah rilis data inflasi yang naik ke level tertinggi dalam 30 tahun.

Pada Kamis (11/11/2021) pukul 13:00 harga tembaga tercatat US$ 9.577,50, naik 0,47% dibandingkan harga penutupan kemarin.

tembagaSumber: Investing.com

Laju dolar AS pada siang ini terpantau stabil walaupun inflasi Negeri Paman Sam naik ke tingkat tertinggi dalam 30 tahun. Ini karena investor percaya bahwa The Fed masih akan menahan suku bunga dan meyakini inflasi tinggi saat ini hanya bersifat sementara.

Penggerak inflasi AS yang tinggi ini adalah meningkatnya komponen energi dan pembelian mobil bekas.

Harga energi yang naik tinggi akibat gangguan pasokan dan permintaan mobil bekas karena daya beli masyarakat yang membaik diyakini hal yang wajar karena pemulihan ekonomi dan akan segera kembali normal. Sehingga The Fed memilih menahan kenaikan suku bunga AS.

Inflasi AS Oktober dilaporkan tumbuh 6,2% year-on-year (yoy), naik dari bulan sebelumnya sebesar 5,4% yoy. Angka tersebut berada di atas ekspektasi analis sebesar 5,8% yoy.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular