
'Kiamat' Batu Bara di Depan Mata, Fakta Ini Membuktikannya!

Jika dunia ingin beralih ke energi bersih, salah satu hal utama yang paling penting adalah terkait harga.
Tentu biaya energi yang mahal tidak dapat membuat banyak negara berpikir ulang untuk melakukan transisi akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir biaya untuk memproduksi energi yang ramah lingkungan (energi baru terbarukan/EBT) telah turun drastis dan bersaing secara ekonomis dengan energi fosil.
Hanya saja faktor penting lain seperti keandalan (reliability), dalam beberapa kasus masih menjadi permasalahan.
Selain itu, beberapa teknologi baru juga mulai dikembangkan dengan riset secara mendalam terus diperkuat.
Beberapa terobosan besar seperti kapasitas penyimpanan energi yang efisien yang mampu menampung kelebihan energi surya yang dihasilkan pada siang hari untuk didistribusikan pada waktu tanpa cahaya matahari tentu dapat meningkatkan keandalan dan membuat pemangku kepentingan berpaling dari energi 'kotor'.
Di sisi lain, hampir semua perusahaan minyak dunia sudah mulai melakukan investasi di bidang energi terbarukan dengan yang terbaru Saudi Aramco yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Arab Saudi juga telah menyampaikan target netralitas karbon di tahun 2016, meski sepuluh tahun lebih lama dari rekan satu industri seperti Shell, BP dan Chevron.
Sebagai perbandingan, berikut adalah data biaya listrik per MWh dari berbagai sumber utama, dikutip dari ourworldindata.
Sebagai catatan semua harga tersebut - energi terbarukan serta bahan bakar fosil - merupakan harga sebenarnya, tanpa subsidi dari pemerintah.
![]() Biaya listrik berdasarkan beberapa sumber utama |
Nah, meskipun sudah banyak tanda-tanda yang mengarahkan pada 'kiamat' batu bara, sejatinya tidak ada yang tahu pasti tentang apa yang akan terjadi di masa depan.
Satu atau beberapa hal yang terjadi di waktu mendatang bisa dengan cepat mengubah arah kebijakan penggunaan batu bara di masa mendatang.
Tapi hingga saat ini, berdasarkan beragam data yang tersedia, sepertinya komoditas energi yang sejatinya merupakan fosil yang terbentuk dari tumbuhan mati, penggunaannya akan segera berakhir dan mati untuk selamanya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas)[Gambas:Video CNBC]
