Depo Bangunan Milik Konglomerat Surabaya IPO, Bidik Rp 538 M
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak di bisnis ritel bahan bahan bangunan (Depo Bangunan), PT Caturkarda Depo Bangunan, berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di situs e-ipo, perusahaan berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 1,024 miliar saham baru yang setara 15,08% dari modal dan ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran di rentang Rp 426 sampai Rp 525 per saham.
Dengan demikian, dari IPO ini, perseroan diperkirakan akan memperoleh dana sebesar Rp 436,22 miliar sampai dengan Rp 537,60 miliar.
Secara bersamaan, perusahaan juga melaksanakan program Employee Stock Allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 2% dari jumlah yang ditawarkan dalam penawaran Umum atau sebanyak-banyaknya 20.480.000 saham.
Rencananya, dana yang diperoleh perusahaan dari IPO ini sebesar 18% akan digunakan untuk meningkatkan belanja modal, baik untuk pembukaan gerai baru maupun renovasi gerai-gerai perseroan yang ada saat ini dan di masa yang akan datang.
Perseroan berencana untuk memperluas jaringan gerainya ke kota-kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah, Pulau Sumatera, dan daerah lainnya.
Kemudian, sekitar 8% akan digunakan untuk melunasi pinjaman perseroan kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 38,79 miliar.
Sekitar 41%, akan digunakan untuk penyetoran modal kepada entitas anak PT Megadepo Indonesia, dan sisanya sekitar 33% akan dialokasikan untuk modal kerja yang mendukung kegiatan operasional perseroan.
Dalam IPO ini, perusahaan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Berdasarkan jadwal yang disiarkan manajemen di prospektus, masa penawaran awal akan berlangsung pada 1-8 November 2021. Tanggal perkiraan efektif pada 16 November 2021.
Kemudian, masa penawaran umum perdana saham akan berlangsung pada 18 sampai dengan 23 November. Tanggal penjatahan pada 23 November dan pencatatan saham di BEI pada 25 November 2021 mendatang.
Sebagai informasi, perusahaan bergerak di bisnis supermarket bahan bangunan. Perseroan membuka gerai pertamanya pada 1996 di Kalimalang, Jakarta Timur. Hingga saat ini, perseroan memiliki 9 gerai dan 1 gerai di Jember yang akan melakukan soft opening dalam waktu dekat.
Bertindak sebagai ultimate beneficial owner (pemilik manfaat terakhir) dan pengendali perseroan adalah Budyanto Totong, Hermanto Tanoko dan Kambiyanto Kettin.
Diketahui, Hermanto Tanoko adalah pengusaha asal Surabaya yang menjadi Group CEO Tancorp Abadi Nusantara yang membawahi 8 subholding perusahaan. Salah satu anggota holdingnya adalah produsen cat merek merek Avian.
Adapun, Budyanto Totong menjabat sebagai Direktur Utama di PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP), perusahaan holding dan operasional memiliki berbagai perusahaan entitas yang bergerak di berbagai model bisnis. Entitas CSA bergerak di bidang distribusi, ritel moderen seperti Mitra10 dan Atria.
(tas/tas)