Rubel-nya Putin Lagi Trengginas nih, Cocok Jadi Investasi?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
27 October 2021 17:20
Rubel Rusia
Foto: Reuters

Krisis energi yang melanda beberapa negara membuat harga komoditas seperti gas alam, batu bara dan minyak mentah menguat tajam. Rusia, sebagai salah satu produsen gas alam minyak mentah terbesar menjadi salah satu yang diuntungkan.

Harga gas alam dan minyak mentah yang terus menanjak turut mengerek nilai tukar ruble. Berdasarkan catatan bank ING, gas alam berkontribusi sekitar 15% hingga 20% terhadap ekspor bahan bakar.

Harga cut-off gas alam Rusia di tahun fiskal ini sebesar US$ 147 per 1.000 kubik meter, dan dengan asumsi harga stabil di kuartal IV-2021, ING memperkirakan rusia akan memperoleh pendapatan sekitar US$ 5 miliar sampai US$ 7 miliar lebih besar ketimbang target.

Sementara untuk harga minyak Urals, rata-rata di kuartal IV-2021 diperkirakan US$ 75 per barel, maka surplus transaksi berjalan Rusia bisa mencapai US$ 27 miliar hingga US$ 30 miliar pada periode Oktober sampai Desember.

Meski sedang mendapat angin segar dari kenaikan harga komoditas, tetapi perekonomian Rusia juga mengalami ancaman. Para ekonomi memperkirakan ada 3 ancaman yang dihadapi, yakni lonjakan kasus Covid-19, kebijakan lockdown serta inflasi yang meroket.

Senin lalu. Rusia melaporkan kasus baru Covid-19 sebanyak 37.930 kasus yang menjadi rekor terbanyak sepanjang pandemi melanda Rusia. Sementara hari ini, jumlah kasus baru dilaporkan sebanyak 36.582 orang, dengan 1.123 orang meninggal dunia.

Ibukota Moskow kini akan melakukan partial lockdown selama 10 hari, yang diprediksi akan memangkas produk domestik bruto (PDB).

Mengutip The Moscow Times, ekonom dari Sova Capital memprediksi lockdown kali ini akan memangkas pertumbuhan ekonomi Rusia sebesar 0,3%.

Selain akibat lockdown, tingginya inflasi juga bisa berdampak pada pemulihan ekonomi. Hal tersebut dikatakan langsung oleh bank sentral Rusia yang menaikkan proyeksi inflasi di akhir tahun ini menjadi 7,4% sampai 7,9% dari sebelumnya 6%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular