Kinerja Moncer, Saham Emiten Farmasi Bergerak Liar

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten farmasi kompak melesat pada lanjutan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (26/10/2021). Sentimen positif dari rilis laporan kinerja keuangan kuartal ketiga tahun ini jadi penggerak harga saham dari sektor ini.
Berikut kenaikan saham farmasi, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.09 WIB.
Itama Ranoraya (IRRA), saham +6,25%, ke Rp 1.870/saham
Indofarma (INAF), +3,49%, ke Rp 2.370/saham
Kimia Farma (KAEF), +3,28%, ke Rp 2.520/saham
Kalbe Farma (KLBF), +3,07%, ke Rp 1.510/saham
Pyridam Farma (PYFA), +2,86%, ke Rp 1.080/saham
Darya-Varia Laboratoria (DVLA), +2,41%, ke Rp 2.550/saham
Phapros (PEHA), +1,72%, ke Rp 1.185/saham
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO), +1,19%, ke Rp 850/saham
SOHO Global Health (SOHO), +0,98%, ke Rp 5.175/saham
Merck (MERK), +0,57%, ke Rp 3.520/saham
Tempo Scan Pacific (TSPC), +0,34%, ke Rp 1.490/saham
Menurut data di atas, saham IRRA memimpin kenaikan, yakni sebesar 6,25% ke Rp 1.870/saham, melanjutkan kenaikan 2,62% pada perdagangan Senin kemarin.
Dalam sepekan, saham IRRA naik 4,46%, sementara dalam sebulan melejit 15,38%.
Menurut laporan keuangan yang terbit di website BEI, Senin malam (25/10), IRRA berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 840,59% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 84,92 miliar pada kuartal III 2021, dari laba bersih Rp 9,03 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dan penjualan bersih sebesar 670,14% secara yoy dari Rp 141,06 miliar pada 30 September 2020 menjadi Rp 1,09 triliun pada 30 September 2021.
Sementara, duo saham emiten anak usaha PT Bio Farma (Persero), INAF dan KAEF, sama-sama naik 3,49% dan 3,07% pada perdagangan hari ini. Kedua emiten ini belum melaporkan kinerja keuangan per 30 Septrember 2021.
Kemudian, saham KLBF yang baru saja melaporkan kinerja keuangannya naik 3,07% ke Rp 1.510/saham.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Senin (25/10), KLBF mencetak laba bersih sebesar Rp 2,29 triliun pada triwulan ketiga tahun ini, naik 12,84% secara tahunan dari laba bersih Rp 2,03 triliun pada akhir September 2020.
Laba bersih KLBF pada kuartal III 2021 tersebut ditopang oleh naiknya penjualan dan pendapatan bersih sebesar 11,72% secara tahunan dari Rp 17,10 triliun pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi Rp 19,10 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Tidak hanya itu, saham emiten produsen obat herbal dengan merek Tolak Angin SIDO terkerek 1,19% ke Rp 850/saham.
Seperti, IRRA dan KLBF, SIDO juga berhasil membukukan kenaikan laba bersih 35,06% secara tahunan menjadi Rp 865,50 miliar pada triwulan III 2021, dari laba bersih Rp 640,81 miliar pada triwulan III 2020.
Pendapatan dan penjualan usaha SIDO pun terkerek naik 23,00% secara yoy, dari Rp 2,26 triliun pada 30 September 2020 menjadi Rp 2,78 triliun pada akhir September 2021.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Corona RI 'Meledak', Saham Farmasi Pesta Pora Kena ARA
(adf/adf)