
Liar Lagi! Saham Farmasi Sebagian Terbang, KLBF-SOHO Tumbang

Jakarta, CNBC Indonesia- Di tengah melesatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,89% setelah ambruk pasca-'meledak'nya kasus Covid-19, saham-saham farmasi serta sektor pendukungnya kembali bergerak liar pada perdagangan sesi I, Selasa ini (22/6/2021).
Tercatat dari 8 saham farmasi raksasa dengan likuiditas perdagangan yang mumpuni 3 di antaranya melesat kencang dan 5 sisanya terpaksa terkoreksi cukup parah setelah sempat terbang ke level tertinggi harian alias ARA (auto reject atas) sebesar 25% Senin kemarin.
Simak gerak saham farmasi pada perdagangan hari ini, mengacu data BEI awal sesi I:
Tercatat kenaikan hari ini dipimpin oleh saham pelat merah PT Indofarma Tbk (INAF) yang berhasil melesat kencang 18,22% ke level harga Rp 3.050/unit.
Selain itu farmasi Pelat Merah lain yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan emiten distributor jarum suntik PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) juga melesat masing-masing terbang 9,97% dan 9,69% ke level harga RP 3.200/unit dan Rp 1.925/unit.
Selain itu sisanya saham farmasi lain malah terkoreksi seperti anak usaha KAEF yakni PT Phapros Tbk (PEHA) ambruk 3,89% ke harga Rp 1.360/unit.
Sedangkan untuk saham farmasi dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa yakni PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun tipis 1,01% ke level harga Rp 1.465/unit.
Depresiasi saham farmasi terparah sendiri dibukukan oleh PT Soho Global Health Tbk (SOHO) yang ambruk ke level ARB 6,82% di harga Rp 5.125/unit.
Kasus Covid-19 di Indonesia semakin menanjak dan terus mencetak rekor dalam sepekan terakhir. Kini total kasus di tanah air telah mencapai 2 juta kasus dengan DKI Jakarta yang masih menjadi pusat penyebaran virus. Secara nasional, penambahan kasus sebanyak 14.536 kasus dalam sehari.
Dari akumulasi data 13-20 Juni 2021, penambahan kasus Covid-19 hampir mencapai 90 ribu atau tepatnya 88.419 kasus. Ada tiga provinsi yang mengalami lonjakan kasus yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Dalam sepekan terakhir kasus di DKI Jakarta bertambah hampir 30 ribu, tepatnya 28.727 kasus, kemudian Jawa Barat Bertambah 16.870 kasus, dan Jawa Tengah 14.043 kasus.
Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 9.562 orang dalam sehari. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 5.773 orang per hari.
Selama dua pekan terakhir, pertumbuhan pasien positif adalah 0,5% saban harinya. Lebih cepat daripada rerata dua minggu sebelumnya yakni 0,32% per hari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KAEF Dkk Kena ARB Berhari-hari, Nasib Investornya Bagaimana?