
Simak 8 Kabar Penting Ini, Ada Rencana BNI Mau Caplok Bank

Jakarta, CNBC Indonesia - Akhir pekan kemarin, bursa saham domestik terus melanjutkan tren penguatannya seiring massifnya aksi beli bersih, terutama pelaku pasar asing.
Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,11% ke level 6.633,33 dengan nilai transaksi Rp 17,59 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 1,50 triliun.
Bila dilihat sejak awal tahun, kinerja iHSG sudah menguat 10,54% dengan nilai net buy sebesar Rp 33,14 triliun.
Sebelum memulai transaksi pada perdagangan awal pekan ini, Senin (18/10/2021), cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia:
1.Ternyata Ini di Balik Rumor BNI Akuisisi Bank, ke Digital?
Perkembangan bank digital di tengah tren digitalisasi berhasil menarik minat sejumlah investor perbankan. Tahun ini beberapa bank besar bahkan sudah mendeklarasikan tertarik masuk ke layanan bank digital karena potensinya yang besar.
Salah satu bank BUMN yang dikabarkan mengakuisisi bank kecil untuk mendukung transformasi digital yang dilakukan yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Manajemen bank pelat merah ini sempat menyatakan memang perlu ada pertimbangan untuk mengakuisisi bank yang mampu melengkapi bisnis perusahaan.
Kalangan analis melihat ekspansi anorganik yang dilakukan bank-bank BUMN termasuk BNI dalam mengakuisisi bank kecil perlu memperhitungkan sejumlah faktor.
Head of Investment Avrist Asset Management Tubagus Farash Akbar Farich menilai BNI memang memiliki potensi yang besar untuk memiliki bisnis baru seperti bank digital. Apalagi BNI akan menjadi bank utama dari Indonesia untuk pasar luar Indonesia.
2. Ada yang Borong Saham Emiten Manoj Punjabi Rp 811 M, Siapa?
Saham PT MD Pictures Tbk (FILM) ditransaksikan di pasar negosiasi pada perdagangan hari ini, Jumat (15/10/2021). Transaksi terjadi sebanyak dua kali.
Transaksi pertama dilakukan antara investor domestik dengan investor domestic di harga Rp 428/unit sebanyak 2,7 juta lot saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp 115,56 miliar.
Adapun transaksi tersebut merupakan transaksi crossing melalui perantara broker PT Samuel Sekuritas (IF). Transaksi kedua asing tercatat sebagai pihak pembeli saham FILM dari investor domestik melalui broker PT CIMB Sekuritas Indonesia (YU) sebanyak 13,9 juta lot di harga Rp 500/unit. Nilai total transaksinya mencapai Rp 695,48 miliar.
Jika ditotal transaksi negosiasi di saham FILM mencapai 16,61 juta lot di harga rata-rata Rp 488/unit senilai Rp 811,04 miliar.
Di saat ada transaksi negosiasi yang cukup besar, harga saham FILM justru ambles 4,67% di pasar reguler. Saham FILM ditutup di Rp 408/unit dan ditransaksikan sebanyak 3.250 kali.
3. Tol Sumo Patungan Jasa Marga-Astra Dapat Utang BCA Rp 3,8 T
Emiten pengelola tol BUMN, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), melalui anak usahanya, PT Jasamarga Surabaya - Mojokerto (PT JSM) memperoleh pembiayaan kredit sebesar Rp 3,80 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Hal ini disepakati dalam perjanjian kredit yang diwakili oleh pemegang saham kedua pihak pada Rabu lalu (13/10/2021) di Menara BCA, Jakarta.
Direktur Bisnis Jasa Marga Agus Setiawan mengatakan, pembiayaan kredit ini selain akan digunakan untuk pembiayaan kembali pinjaman kredit eksisting, juga untuk kegiatan pemeliharaan dan operasional di PT JSM, sekaligus untuk penguatan kas.
Dengan demikian ke depannya, kata Agus, kinerja dan layanan di Jalan Tol Surabaya - Mojokerto (Tol Sumo) bisa lebih meningkat dari sebelumnya, dibarengi dengan peningkatan teknologi yang digunakan.
4. Jumlah Perusahaan IPO di RI Paling Tinggi di ASEAN
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan sampai dengan September 2021, jumlah perusahaan yang mencatatkan saham di BEI masih yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia, per September terdapat 38 perusahaan yang mencatatkan saham di bursa. Perolehan ini lebih tinggi dari pencatatan saham di Thailand sebanyak 24 perusahaan, Malaysia 23 perusahaan, Filipina 4 perusahaan dan 1 perusahaan di Singapura.
"Dari sisi perolehan emisi, meningkat dari tahun sebelumnya di kisaran Rp 5 triliun menjadi Rp 33,2 triliun per September 2021," kata Nyoman, di acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2021 dengan tajuk "Welcoming Tech IPOs: Trend, Challenges, Opportunites and Regulatory Perspective, Jumat (15/10/2021).