
Simak 8 Kabar Penting Ini, Ada Rencana BNI Mau Caplok Bank

5.Kabar Baik IPO Startup, OJK: Aturan MVS Terbit Tahun Ini
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen menyatakan aturan mengenai Multiple Voting Share (MVS) untuk mengakomodasi pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) perusahaan teknologi berstatus unicorn di pasar saham domestik akan terbit pada tahun ini.
Hal ini disampaikan Hoesen dalam acara acara webinar Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2021 dengan tajuk "Welcoming Tech IPOs: Trend, Challenges, Opportunites and Regulatory Perspective.
Hoesen meyakini, perusahaan unicorn di Indonesia jika melakukan penawaran umum perdana saham di dalam negeri berpotensi meningkatkan nilai kapitalisasi pasar BEI dan menarik bagi investor, baik lokal maupun global.
"Kami berharap aturan ini akan diterbitkan pada tahun ini. Kami akan berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia," kata Hoesen, Jumat (15/10/2021).
6. Rp 2,44 T Masuk Kocek Waskita, Lepas Tol Cibitung-Cilincing
Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR) telah menerima pembayaran penuh dari transaksi divestasi 55% kepemilikan saham di ruas tol Cibitung - Cilincing senilai Rp 2,44 triliun.
Ruas tol tersebut dikelola PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pemegang konsesi. Transaksi tersebut dilakukan antara WTR dengan PT Akses Pelabuhan Indonesia (PT API), anak perusahaan PT Pelindo (Persero), senilai Rp 2,445 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya, Taufik Hendra Kusuma mengatakan, pembayaran tersebut sesuai dengan perjanjian jual beli yang ditandatangani pada tanggal 1 Oktober 2021. Berdasarkan perjanjian tersebut, pembayar an transaksi dilaksanakan 14 hari setelah penandatanganan Perjanjian Jual Beli.
7. Induk Usaha SCTV Mau Buyback Saham Rp 200 M
Perusahaan induk media televisi SCTV, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) berencana melakukan pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 200 miliar.
Berdasarkan prospektus yang disampaikan manajemen SCMA, pembelian saham kembali tersebut bertujuan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dengan alokasi buyback paling banyak 20% dari modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar (free float) sebesar 7,5% dari modal disetor.
Pasalnya, kondisi perdagangan saham di BEI sejak awal tahun 2020 mengalami tekanan yang signifikan yang diindikasikan dari penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 18,46% dan kondisi perekonomian regional dan global yang mengalami tekanan dan perlambatan, antara lain disebabkan oleh wabah virus COVID-19. Kemudian, OJK memberikan stimulus perekonomian dan mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan melalui SEOJK 3/2020.
8. Kejar Deadline, Bank Aladin Tambah Modal Lewat Rights Issue
PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) berencana untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) senilai 2 miliar saham atau setara dengan 13,21% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan setelah HMETD dengan nominal Rp 100/saham.
Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan, dana hasil aksi korporasi ini rencananya akan digunakan untuk peningkatan aset produktif dalam rangka pengembangan usaha perusahaan.
Setiap pemegang satu saham perusahaan, nantinya akan berhak atas satu saham baru dengan harga pelaksanaan yang akan ditentukan kemudian. Namun jika seluruh saham baru yang ditawarkan tidak semuanya diserap oleh pemegang saham, maka akan dialihkan kepada pemegang HMETD yang memesan lebih dari haknya.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]