Warning Goldman Sachs! Tetap Waspada Efek Ngeri Evergrande

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
23 September 2021 17:00
Cryptocurrency Pertama J.P. Morgan (CNBC Indonesia Tv)
Foto: Adam Jeffrey/CNBC International

Dikutip dari Industry Leaders Magazine, JP Morgan juga memiliki pendapat yang mirip. "Dengan kejadian baru-baru, kami percaya manuver tambahan diperlukan oleh pemerintah untuk mencegah potensi limpahan," menurut catatan bank investasi Amerika Serikat tersebut secara terpisah.

"Jika politisi mengikuti arahan pemerintah untuk memastikan pasar perumahan yang stabil, kami tidak mengharapkan gagal bayar perusahaan akan terlalu mengganggu sektor ini," tambah JPMorgan.

China telah melihat banyak perusahaan besar dan entitas yang dikelola negara gagal membayar utang setelah pandemi. Secara tradisional, negara biasanya turun tangan untuk menyelamatkan perusahaan yang dililit utang, namun, pasar utang China telah mengalami gelombang wanprestasi sejak akhir tahun 2020 karena pendapatan bisnis tersendat. Di pertengahan tahun 2021, Industry Leaders Magazine mencatat 25 bisnis China telah gagal membayar obligasi senilai sekitar US$ 10 miliar, yang menjadi rekor baru.

Harga saham malah naik
Meskipun tengah dilanda krisis, pada perdagangan pagi hari ini (23/9/2021) harga saham China Evergrande Group, melambung tinggi.
Kenaikan harga saham ini terjadi di tengah kabar terbaru dari manajemen Evergrande soal prioritas utama perusahaan untuk membantu investor kaya menebus produk investasi mereka.

Menurut data Refinitiv, indeks saham Hang Seng, Bursa Hong Kong, pada pukul 10.07 WIB tercatat naik 1,05% ke 24.475 setelah sempat menguat 1,86% pada awal perdagangan.

Sementara, saham Evergrande yang tercatat di Bursa Hongkong sempat melonjak 22% pagi tadi, sementara saat ini melejit 11,01% ke HKD 2,52/unit. Dengan ini, saham Evergrande berhasil memutus tren pelemahan selama 7 hari beruntun.

Kabar teranyar lainnya adalah soal keputusan Bank sentral China The People's Bank of China (PBOC) untuk mengguyur uang ratusan triliun yuan ke sistem keuangan China untuk meredakan kekhawatiran pasar soal krisis likuiditas Evergrande.

Diberitakan Bloomberg, Rabu (22/9/2021), PBOC menyuntikkan 120 miliar yuan (US$ 18,6 miliar) atau Rp 264 triliun lebih ke sistem perbankan

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular