Kapitalisasi Pasar Rp 100 T

Gilak! Market Cap BRI Melonjak Rp 40 T, Ranking UNVR Terdepak

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
20 September 2021 12:25
Bank Rakyat Indonesia bri (detikFoto/Ari Saputra)
Foto: Bank Rakyat Indonesia (detikFoto/Ari Saputra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu kembali berhasil menguat, di tengah masuknya dana investor asing ke bursa dan ditopang sejumlah sentimen positif yang hadir di dalam maupun luar negeri pada pekan lalu.

Sepanjang pekan lalu (13-17 September), IHSG menguat 0,63% secara point-to-point. Dalam periode harian, IHSG cenderung volatil. Namun pada perdagangan Jumat (17/9/2021), IHSG berhasil ditutup menguat 0,38% ke level 6.133,25.

Nilai transaksi sepekan tercatat mencapai Rp 62,92 triliun, sementara asing melakukan beli bersih (net buy) sebesar Rp 1,68 triliun di pasar reguler dan jual bersih (net sell) Rp 200,55 miliar di pasar negosiasi dan pasar tunai.

Dari data kapitalisasi pasar (market cap), BEI mencatat total 10 besar saham berkapitalisasi terbesar (big cap) pada akhir pekan lalu kembali meningkat, yakni menjadi Rp 2.912 triliun, dari pekan sebelumnya sebesar Rp 2.846 triliun.

Perkembangan Market Cap Emiten Big Cap 10 Besar (RP T)

No.Emiten17 Sept 2021No.Emiten10 Sept 2021No.Emiten3 Sept 2021
1.BCA/BBCA7961.BCA/BBCA7961.BCA/BBCA805
2.Bank BRI/BBRI5022.Bank BRI/BBRI4622.Bank BRI/BBRI480
3.Telkom/TLKM3503.Telkom/TLKM3303.Telkom/TLKM336
4.Bank Mandiri/BMRI2804.Bank Mandiri/BMRI2864.Bank Mandiri/BMRI283
5.Astra/ASII2205.Astra/ASII2205.Astra/ASII217
6.Bank Jago/ARTO2176.Bank Jago/ARTO2036.Bank Jago/ARTO201
7.Chandra Asri/TPIA1617.Unilever/UNVR1567.Unilever/UNVR162
8.Unilever/UNVR1518.Chandra Asri/TPIA1548.Chandra Asri/TPIA135
9.Emtek/EMTK1189.Emtek/EMTK1229.Emtek/EMTK125
10.DCI/DCII11710.Sampoerna/HMSP11710.Sampoerna/HMSP118

Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Jumat (17/9/2021)

Berdasarkan data di atas, secara mayoritas pergerakan big cap pada akhir pekan lalu mengalami penguatan. Hanya tiga saham yang market cap-nya mengalami pelemahan dan dua saham yang market capĀ­-nya stagnan.

Market cap saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada akhir pekan lalu masih sama seperti pekan sebelumnya atau stagnan, yakni sebesar Rp 796 triliun.

Sedangkan market cap saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami kenaikan sebesar Rp 40 triliun, sehingga jumlah market cap-nya per Jumat pekan lalu menjadi Rp 502 triliun. Penguatan market cap BBRI merupakan penguatan yang terbesar pada pekan lalu.

Sementara itu, market cap saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kembali tergeser oleh market cap saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), di mana per Jumat pekan lalu market cap UNVR tergeser ke posisi 8 dari sebelumnya di posisi ke-7. Sedangkan market cap TPIA berhasil naik ke posisi 7.

Dari nilai market cap-nya, saham UNVR mengalami penurunan sebesar Rp 5 triliun menjadi Rp 151 triliun. Sedangkan market cap TPIA naik sebesar Rp 7 triliun menjadi Rp 161 triliun.

Adapun market cap saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) berhasil menduduki kembali posisi 10 besar pada pekan lalu, menggeser posisi saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP).

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.

NEXT: Sentimen Pasar Sepekan

Pada Senin (13/9/2021) awal pekan lalu, IHSG ditutup melemah 0,11% ke level 6.088,16, di tengah tren global yang diawali dari pasar Amerika Serikat (AS) dengan koreksi di Wall Street pada Jumat (10/9/2021). Aksi jual saham terjadi setelah inflasi Negeri Sam per Agustus melonjak melampaui ekspektasi pasar.

Kemudian, setelah itu, pada hari setelahnya, IHSG berhasil rebound 0,67%, ditopang sentimen dari dalam negeri.

Sentimen yang dimaksud adalah pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan, Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali yang juga Menko Maritim dan Investasi RI, yang mengatakan Covid-19 di Tanah Air semakin terkendali dan pelonggaran bertahap yang diambil membuat indeks semringah.

Lalu, pada Rabu (15/9) dan Kamis (16/9) IHSG ambles beruntun, yakni sebesar 0,31% dan 0,287 poin.

Sebenarnya, pada Rabu ada sentimen positif bagi IHSG dari dalam negeri, yakni rilis data perdagangan internasional periode Agustus 2021.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Indonesia di bulan Agustus 2021 tumbuh 64,1% secara tahunan (year-on-year/yoy), jauh lebih tinggi dari poling yang dihimpun CNBC Indonesia yang meramal tumbuh 36,5% yoy.

Sementara impor tercatat tumbuh 55,26% yoy juga jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan konsensus yang memprediksi tumbuh lebih tinggi yakni 44,29% yoy.

Neraca Dagang Aktual periode Agustus 2021 tercatat mencapai US$ 4,74 miliar, tertinggi sejak tahun 2006 dan dua kali lebih tinggi dari ramalan konsensus di US$ 2,32 miliar.

Namun sentimen positif tersebut belum mampu menghantarkan IHSG ke zona hijau karena IHSG lebih memilih untuk mengikuti bursa saham Asia yang juga terbenam di zona koreksi.

Terakhir, pada Jumat (17/9), IHSG berhasil 'balas dendam' dengan melesat 0,38% di akhir-akhir perdagangan setelah sempat ambles ke zona merah selama hampir seharian.

Sentimen yang mewarnai perdagangan pada Jumat kemarin salah satunya adalah kenaikan indeks dolar AS.

Pertumbuhan penjualan ritel yang mengejutkan memberi gambaran bahwa konsumsi di Negeri Adidaya tetap kuat. Artinya, tekanan inflasi itu nyata dan stabil.

Tekanan inflasi, yang menunjukkan pemulihan ekonomi yang kuat setelah dihantam pandemi virus corona, membuat pasar kembali meyakini bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) bisa segera melakukan pengetatan kebijakan atau tapering. Ini diawali dengan mengurangi pembelian surat berharga (quantitative easing/QE) yang sekarang bernilai US$ 120 miliar setiap bulannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular