Duh! Covid Rekor 1.000/hari, Bursa Singapura 'Kebal' Corona?

Market - Chandra Dwi, CNBC Indonesia
20 September 2021 11:15
Lonjakan kasus Covid-19 di Singapura. (REUTERS/EDGAR SU) Foto: Lonjakan kasus Covid-19 di Singapura. (REUTERS/EDGAR SU)

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura saat ini masih menghadapi 'badai' yang menerpa negaranya, di mana kasus virus corona (Covid-19) di Negeri Singa terus catatkan rekor harian terbarunya.

Pada Minggu (19/9/2021) kemarin, pemerintah setempat melaporkan ada 1.009 tambahan kasus lokal, terdiri dari 919 kasus komunitas dan 90 kasus penghuni asrama.

Ini merupakan rekor terbaru lagi sejak 5 Agustus 2020. Angka terbaru itu memecahkan rekor kasus kemarin 1.0004.

Mengutip Kementerian Kesehatan (Ministry of Health/MOH) Singapura, kasus ini melibatkan 321 warga senior dengan umur di atas 60. Ada dua kasus impor kemarin sehingga membuat total kasus baru menjadi 1.012.

Setidaknya ada 16 klaster lokal yang dimonitor MOH. Di antaranya yang kini membuat kasus baru melonjak adalah kasus Covid-19 di Pusat Makanan Toa Payoh Lorong 8, Rumah Jompo Woodlands, Windsor Convalescent Home, My Little Kampus, dan kantor produser vaksin Pfizer Asia Pasific Pte Ltd.

Ada 873 pasien kini dirawat di rumah sakit. MOH menyebut sebagian besar dalam situasi baik dan tengah diobservasi.

"Ada 116 senior sangat sakit rata-rata di atas 60 tahun," kata lembaga itu.

Angka 1.000 kasus sebenarnya sudah diramalkan pemerintah Singapura mengingat tingginya R alias reproduksi virus di negeri itu. Bahkan akhir bulan ini, kasus diramal bisa mencapai 2.000 per hari.

Per kemarin, total kasus Singapura menjadi 77.804 sejak pandemi. Tak ada kematian yang dilaporkan sehingga kasus meninggal masih sama 60.

Meskipun Singapura kini masih dihadapi oleh terus rekornya kasus harian Covid-19, namun hal itu tidak membuat investor di Negeri Singa menjadi pesimis, sehingga pasar saham Singapura cenderung lebih tahan banting dengan sentimen dari terus melonjaknya kasus Covid-19 di Negeri Singa tersebut.

Per pukul 10:34 WIB, indeks Straits Times Singapura (STI) terpantau melemah 0,39% ke level 3.059,3, mengikuti pergerakan bursa Asia lainnya. Namun pada awal perdagangan hari ini, STI sempat menguat 0,14%.

Tak jarang juga bahwa pergerakan STI cenderung berbanding terbalik dengan indeks saham Asia lainnya, di mana disaat indeks saham Asia lainnya berjatuhan, terkadang STI masih mampu bertahan di zona hijau.

Hal ini karena pemerintah Singapura akan menyiapkan beberapa langkah untuk menggenjot pertumbuhan modal mereka dengan mengakomodasi penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) perusahaan start-up (rintisan) teknologi yang tengah tumbuh.

Langkah ini disiapkan demi memikat perusahaan-perusahaan teknologi agar mau melakukan IPO di Bursa Singapura (Singapore Exchange). Apalagi saat ini pasar modal Singapura mulai tertinggal dari sejumlah pasar modal di Asia, termasuk dari Hong Kong dan Indonesia.

Dikutip dari wawancara eksklusif CNBC International, Lee Boon Chye, Kepala Eksekutif Singapore Exchange mengatakan Singapura adalah negara dengan tujuan pencatatan saham favorit bagi investasi perusahaan real eastate.

Walaupun sudah memiliki perusahaan teknologi seperti Nanofilm yang terdaftar di pasar saham di sana, tetapi Negara Singa itu ingin menarik perusahaan-perusahaan teknologi lainnya untuk segera mencatatkan saham perusahaan mereka di Bursa Singapura.

Lebih lanjut, Pemerintah Singapura bersama dengan Temasek, perusahaan BUMN investasi Singapura, akan membantu perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan modal melalui IPO baik primer maupun sekunder.

Pada tahap pertama, dana tersebut akan sediakan sebesar SG$ 1,5 miliar atau setara dengan dengan US$ 1,1 miliar (sekitar Rp 16 triliun, kurs Rp 14.300/US$).

Langkah lainnya juga diumumkan pemerintah Singapura, di antaranya Badan Investasi Singapura (Economic Development Board/EBD) pada tahap selanjutnya akan memberikan dana baru untuk investasi di perusahaan tersebut sampai saham tercatat di Bursa Singapura.

Dana tersebut akan diberikan kepada perusahaan-perusahaan dengan nilai hingga SG$ 500 juta, setara Rp 5,3 triliun (kurs Rp 10.566/SG$).

Selanjutnya, strategi berikutnya mengenai masalah regulator keuangan. Nantinya Bank Sental Singapura atau Monetary Authority of Singapore (MAS) akan meningkatkan hibah untuk membantu perusahaan membiayai biaya pencatatan atau listing fee.

Terakhir Singapura Exchange (SGX) akan membantu perusahaan untuk mengumpulkan dana sebelum tercatat di papan bursa.

Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong dalam pidatonya mengaku bahwa insentif yang diluncurkan bukanlah peluru ajaib, tetapi ia yakin hal ini akan mampu menjadi angin baru dan menjadikan Bursa Singapura bukan hanya pilihan yang layak tetapi juga menarik bagi perusahaan inovatif yang sedang tumbuh dan ingin go public.

Gan Kim Yong juga mengatakan saat ini ada empat start-up lokal Singapura telah mencapai status sebagai "unicorn" dan bernilai US$ 1 miliar. Dari keempat tersebut yang terbaru adalah start-up Carousell.

NEXT: Bursa Singapura juga Daftar SPAC

Bursa Singapura Juga Daftar Spac
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading