Batal Melantai di Nasdaq Lewat SPAC, Saham IPTV Sempat ARB

Market - Tri Putra, CNBC Indonesia
20 September 2021 10:45
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT MNC Vision Tbk (IPTV) ditransaksikan turun pada perdagangan perdana minggu ini menyusul kabar batalnya emiten milik konglomerat Harry Tanoesoedibjo melantai di bursa Nasdaq lewat mekanisme Special Purpose Acquisition Company (SPAC).

Pada 09.28 WIB, harga saham IPTV terkoreksi 3,82% ke Rp 252/unit. Bahkan saham IPTV sempat menyentuh level auto reject bawah (ARB) di Rp 244/unit di awal-awal perdagangan.

Saham IPTV ditransaksikan sebanyak 2.249 dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,43 miliar pada 30 menit pertama perdagangan. Asing tercatat melakukan aksi beli bersih senilai Rp 2,85 miliar di saham ini di pasar reguler.

Manajemen PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) menjelaskan duduk perkara batalnya rencana transaksi merger anak usahanya PT Asia Vision Network (AVN) dengan Malacca Straits Acquisition Company Limited (MLAC).

MLAC adalah perusahaan cek kosong atau Special Purpose Acquisition Company (SPAC) yang tercatat di Bursa Nasdaq AS dengan kode saham MLAC.
Padahal sebelumnya kedua perusahaan telah sepakat menandatangani perjanjian mengenai rencana merger tersebut.

Dalam keterangan resmi IPTV, disebutkan dengan merger ini, bahkan diperkirakan nilai proforma perusahaan akan mencapai sebesar US$ 573 juta atau setara dengan Rp 8,02 triliun dengan asumsi kurs rata-rata Rp 14.000 per US$.

Namun Sekretaris Perusahaan IPTV Muharzi Hasril menjelaskan kabar terbaru transaksi ini. Dia mengatakan proses transaksi merger keduanya sebetulnya digodok sejak semester kedua tahun 2020 dan pada saat itu transaksi SPAC masih sangat diminati investor di Bursa Nasdaq.
Akan tetapi, memasuki tahun 2021, terjadi banyak sekali transaksi SPAC di Nasdaq.

Dengan demikian, kondisi itu berpengaruh terhadap valuasi karena SPAC menjadi overcrowded, termasuk berakibat pada harga saham MLAC yang tetap berada di bawah nilai nominal US$ 10/saham.

Berdasarkan data Refinitiv, harga saham MLAC memang cenderung lebih sering di bawah US$ 10/saham. Saham MLAC sempat menyentuh level tertinggi sejak listing di US$ 10,38/saham. Itupun bulan Februari lalu. Terakhir minggu lalu harga saham MLAC ditutup naik 0,1% ke US$ 9,92/saham.

"Setelah melalui penjajakan berbagai roadshow, MLAC dan AVN akhirnya sepakat untuk tidak melanjutkan transaksi [merger]," katanya, dalam surat jawaban kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Sabtu (18/9).

"Hal lain yang melatarbelakangi keputusan di atas adalah makin bergairahnya investor di BEI terhadap perusahaan yang bergerak di bidang digital termasuk fokus bisnis AVN," kata Muharzi.

Surat itu menjawab pertanyaan BEI mengenai status terkini pengajuan draft Laporan Registrasi kepada U.S. Securities and Exchange Commision (US SEC, OJK-nya AS).


TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Perhatian! Perusahaan Hary Tanoe Batal Merger & IPO di Nasdaq


(hps/hps)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading