Simak! Kabar Heboh Indosat & Tri Merger & 6 Kabar Lainnya

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
17 September 2021 08:06
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia  Anjlok
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

5. Emiten Ricky Harun Mau Rights Issue 5,2 Miliar Saham

Emiten manufaktur yang bergerak di bidang industri besi dan baja, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU), mengumumkan rencana penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Aksi korporasi penawaran umum terbatas (PUT) ini masih menunggu persetujuan pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2021 mendatang.

Dikutip dari prospektus yang terbit di laman keterbukaan publik Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam PUT ini, perusahaan menawarkan sejumlah 5,15 miliar saham baru perseroan dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

6. Bank Permata Siap Tambah Saham Publik, Begini Rencananya

Emiten perbankan, PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyatakan siap memperbesar porsi saham publik atau minimal jumlah saham beredar (free float) 7,5% sesuai ketentuan yang berlaku di Bursa Efek Indonesia.

Saat ini, porsi saham publik Bank Permata hanya tersisa 1,29% setelah diakuisisi oleh Bangkok Bank Public Company Limited usai pelaksanaan tender wajib.

Direktur Keuangan Bank Permata, Lea Kusumawijaya mengungkapkan, tender wajib itu merupakan kelanjutan dari proses akuisisi kepemilikan saham 89,12% Bank Permata oleh Bangkok Bank Plc dari pemegang saham sebelumnya, PT Astra International Tbk dan Standard Chartered.

Lea mengatakan, dalam waktu 2 tahun ke depan, Bangkok Bank Plc diwajibkan untuk melakukan re-floating kembali kepemilikan sahamnya kepada publik, sehingga kepemilikan saham BBL akan kembali menjadi 89,12% seperti sebelum mandatory tender offer (MTO) dilakukan. "Dengan demikian perseroan akan dapat memenuhi ketentuan bursa terkait minimum free floating share," kata Lea, dikutip di laman keterbukaan informasi BEI, Kamis (16/9/2021).

7.Bocoran BEI: Ada Perusahaan Raksasa Mau IPO, Apakah GoTo?

Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan pada tahun depan akan ada perusahaan yang mencatatkan saham perdana di bursa dengan nilai emisi jumbo.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, ada sejumlah katalis positif bagi pasar modal domestik akan lebih bergairah pada tahun depan.

Di antaranya, indikator rata-rata nilai transaksi harian (RNTH), dan jumlah investor mengalami pertumbuhan positif di tahun 2021. Pada tahun depan, BEI bahkan menargetkan, nilai rerata transaksi harian akan meningkat menjadi Rp 13,5 triliun per hari dari target sepanjang tahun ini sebesar Rp 12 triliun.

Selain itu, kata Nyoman, dengan adanya sentimen positif terkait perkembangan ekonomi global maupun domestik dari para pelaku pasar modal, serta dukungan dan komitmen dari regulator-regulator terkait. "Kami optimis kegiatan IPO di tahun depan akan lebih promising," kata Nyoman kepada awak media.

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular