Simak! Kabar Heboh Indosat & Tri Merger & 6 Kabar Lainnya

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
17 September 2021 08:06
Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham tanah air kembali terkoreksi pada perdagangan Kamis kemarin. Pelemahan itu disebabkan oleh terkoreksinya indeks Dow Jones di tengah masih minimnya katalis positif baru dari dalam negeri.

Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,28 poin ke level 6.109,94 poin dengan nilai transaksi Rp 11,52 triliun. Tercatat, investor asing membukukan pembelian bersih senilai Rp 376,63 miliar.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Jumat ini (17/9/2021):

1. Resmi! Operator Seluler Indosat & Tri Indonesia Merger

PT Indosat Tbk dan PT Hutchison resmi menantangani kesepakatan merger. Perusahaan hasil merger ini akan bernama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).

Perusahaan hasil merger ini akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan hingga US$3 miliar.

"Perusahaan memperkirakan rasio proses (run rate) tahunan sinergi sebelum pajak akan mencapai US$300-400 juta dalam tiga hingga lima tahun ke depan," ujar perusahaan dalam keterangan resminya, Kamis (16/9/2021).

Ooredoo Group saat ini memiliki 65% saham dan kendali atas Indosat Ooredoo lewat Ooredoo Asia, sebuah perusahaan induk yang dimiliki sepenuhnya. Penggabungan Indosat dan H3I akan menyebabkan CK Hutchison menerima saham baru di Indosat Ooredoo hingga 21,8% dari Indosat Ooredoo Hutchison. Pada saat yang sama, PT Tiga Telekomunikasi akan menerima saham baru Indosat Ooredoo hingga 10,8% dari Indosat Ooredoo Hutchison.

2. Anthoni Salim Bakal Tambah Modal Bank INA Rp 1,24 T

Emiten bank yang terafilasi dengan Grup Salim, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) berencana menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 282,71 juta saham.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan Bank Ina, jumlah saham yang diterbitkan dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) III ini sebesar 4,76% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor perseroan.

Nilai nominal dari rights issue ini sebesar Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan berkisar Rp 4.200 sampai Rp 4.380 per saham. Sehingga, potensi jumlah dana yang dihimpun dari rights issue ini sebesar Rp 1,24 triliun.

3. Crazy Rich Hartono Caplok 51% Saham Ranch Market

Perusahaan e-commerce, PT Global Digital Niaga atau lebih dikenal dengan Blibli.com dari Grup Djarum dalam proses negosiasi untuk mengakuisisi PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) atau pengelola Ranch Market.

Dalam keterangan resmi perusahaan di media massa, dipublikasikan Kamis ini (16/9), Blibli mengakuisisi kepemilikan dari 7 entitas pemegang sahamnya, yakni

PT Wijaya Sumber Sejahtera, PT Prima Rasa Inti, PT Gunaprima Karyaperkasa, PT Ekaputri Mandiri, David Kusumodjojo, Suharno Kusumodjojo dan Harman Siswanto.

Dalam keterangan resminya, manajemen Blibli menyatakan bahwa pada Rabu (15/9/2021) telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Pengikatan Pembelian Saham (PPPS) dalam PT Supra Boga Lestari Tbk.

Hal ini sehubungan dengan rencana Blibli mengambilalih atau akuisisi perusahaan pengelola Ranch Market tersebut. Jumlah saham yang akan diambilalih rencananya sebanyak 797.888.628 saham atau setara dengan 51% dari total modal ditempatkan dan modal disetor RANC yang dimiliki oleh para penjual.

4. Jual Aset IKEA Sentul City Rp 280 M, HERO Dicecar Bursa

Emiten pengelola supermarket, PT Hero Supermarket Tbk (HERO), memberikan tanggapan atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait penjualan portofolio aset properti toko perdagangan IKEA, yaitu IKEA Sentul City.

Penjualan itu dilakukan kepada pihak terafiliasinya, PT Archipelago Property Development (APD), dengan total nilai transaksi keseluruhan mencapai Rp 280 miliar.

APD yang didirikan tahun 2016 ini sahamnya dipegang oleh Mulgrave Corporation B.V. (25%) dan The Dairy Farm Company Ltd. (75%), yang mana juga merupakan pemegang saham mayoritas dan pengendali HERO.

Direktur HERO, Hadrianus Wahyu Trikusumo melalui keterangan yang terbit di keterbukaan informasi BEI mengatakan bahwa alasan dilakukannya transaksi afiliasi dengan APD dan bukan dengan pihak non-afiliasi salah satunya karena setelah penjualan selesai, perseroan akan menjadi penyewa tanah dan bangunan di Sentul City melalui PT Rumah Mebel Nusantara sebagai anak perusahaan perseroan.

5. Emiten Ricky Harun Mau Rights Issue 5,2 Miliar Saham

Emiten manufaktur yang bergerak di bidang industri besi dan baja, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU), mengumumkan rencana penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Aksi korporasi penawaran umum terbatas (PUT) ini masih menunggu persetujuan pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2021 mendatang.

Dikutip dari prospektus yang terbit di laman keterbukaan publik Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam PUT ini, perusahaan menawarkan sejumlah 5,15 miliar saham baru perseroan dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

6. Bank Permata Siap Tambah Saham Publik, Begini Rencananya

Emiten perbankan, PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyatakan siap memperbesar porsi saham publik atau minimal jumlah saham beredar (free float) 7,5% sesuai ketentuan yang berlaku di Bursa Efek Indonesia.

Saat ini, porsi saham publik Bank Permata hanya tersisa 1,29% setelah diakuisisi oleh Bangkok Bank Public Company Limited usai pelaksanaan tender wajib.

Direktur Keuangan Bank Permata, Lea Kusumawijaya mengungkapkan, tender wajib itu merupakan kelanjutan dari proses akuisisi kepemilikan saham 89,12% Bank Permata oleh Bangkok Bank Plc dari pemegang saham sebelumnya, PT Astra International Tbk dan Standard Chartered.

Lea mengatakan, dalam waktu 2 tahun ke depan, Bangkok Bank Plc diwajibkan untuk melakukan re-floating kembali kepemilikan sahamnya kepada publik, sehingga kepemilikan saham BBL akan kembali menjadi 89,12% seperti sebelum mandatory tender offer (MTO) dilakukan. "Dengan demikian perseroan akan dapat memenuhi ketentuan bursa terkait minimum free floating share," kata Lea, dikutip di laman keterbukaan informasi BEI, Kamis (16/9/2021).

7.Bocoran BEI: Ada Perusahaan Raksasa Mau IPO, Apakah GoTo?

Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan pada tahun depan akan ada perusahaan yang mencatatkan saham perdana di bursa dengan nilai emisi jumbo.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, ada sejumlah katalis positif bagi pasar modal domestik akan lebih bergairah pada tahun depan.

Di antaranya, indikator rata-rata nilai transaksi harian (RNTH), dan jumlah investor mengalami pertumbuhan positif di tahun 2021. Pada tahun depan, BEI bahkan menargetkan, nilai rerata transaksi harian akan meningkat menjadi Rp 13,5 triliun per hari dari target sepanjang tahun ini sebesar Rp 12 triliun.

Selain itu, kata Nyoman, dengan adanya sentimen positif terkait perkembangan ekonomi global maupun domestik dari para pelaku pasar modal, serta dukungan dan komitmen dari regulator-regulator terkait. "Kami optimis kegiatan IPO di tahun depan akan lebih promising," kata Nyoman kepada awak media.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak 7 Kabar Penting, Buat Referensi Cari Cuan Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular