Gara-gara Jepang & China, Harga Karet Dunia Merana!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 13/09/2021 12:20 WIB
Foto: Ilustrasi perkebunan karet di Nsuaem, Ghana. REUTERS / Zohra Bensemra

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet berjangka pasar Osaka kembali melemah pada perdagangan hari ini. Padahal pada perdagangan akhir pekan kemarin harga karet sempat menguat karena harapan stimulus ekonomi dari calon pemimpin baru Jepang.

Pada Senin (13/9/2021) pukul 10:40 WIB, harga karet tercatat JPY 202/kg. Turun 0,1% dibanding harga penutupan pada perdagangan akhir pekan kemarin.


Sumber: Refinitiv

Harga karet kontrak enam bulan pasar Jepang sempat bangkit dari harga terendahnya selama 11 bulan setelah harapan gelontoran stimulus jumbo dari kandidat pemimpin Jepang, Fumio Kishida. Kishida mengajukan paket stimulus sebesar JPY 30 triliun atau setara dengan US$ 273 miliar. Paket stimulus jumbo ini untuk mengatasi masalah ekonomi yang terdampak pandemi virus corona.

Akan tetapi, sentimen tersebut bersifat temporer. Menurut survei yang diadakan oleh Nikkei, Kishida bukan menjadi kandidat favorit masyarakat Jepang dan berada di urutan ketiga di belakang Taro Kano (kandidat terkuat) dan Shigeru Ishiba (urutan kedua).

Secara fundamental, harga karet masih dihantui oleh lemahnya aktivitas manufaktur di China dan Jepang. Pabrik-pabrik China lesu karena adanya pembatasan kegiatan dalam upaya menekan kasus baru virus corona. Sedangkan di Jepang, produksi mobil menurun akibat langkanya semi konduktor dan lockdown.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)