Roundup

BMRI Jajaki Bikin Bank Digital, ISAT Jual Data Center Rp2,8 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
09 September 2021 08:55
Konferensi pers virtual paparan kinerja kuartal I-2021 Bank Mandiri  (Dok. Bank Mandiri)
Foto: Konferensi pers virtual paparan kinerja kuartal I-2021 Bank Mandiri (Dok. Bank Mandiri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi jual yang cukup massif mendorong pelemahan bursa saham domestik pada perdagangan Rabu kemarin (8/9/2021).

Data BEI mencatat, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah 1,41% ke level 6.026,02 poin dengan nilai transaksi Rp 11,76 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 544,57 miliar.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi di hari perdagangan bursa, Kamis ini (9/9/2021).

1.Bank Mandiri Kaji Opsi Bikin Bank Digital

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) tengah mengkaji opsi untuk mendirikan bank digital yang terpisah dengan bank yang sudah ada saat ini. Adanya opsi ini merupakan strategi yang dilakukan untuk tetap bisa melayani kebutuhan nasabah bank.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan perusahaan terus mengkaji berbagai skema bisnis untuk menyesuaikan dengan ekspektasi target market perusahaan, baik secara wholesale maupun ritel.

"Apakah ke depan Bank Mandiri akan membentuk separate virtual digital bank? Saya kira semua strategi untuk digital banking baik wholesale atau ritel kita akan terus kaji. Dan yang menjadi tujuan atau objektif kami adalah untuk memastikan apapun strategi yang kita laksanakan memenuhi ekspektasi target market kami," kata Ahmad Siddik dalam Public Expose Live virtual, Rabu (8/9/2021).

2.Bank Digital BCA Mau IPO, Ini Bocoran Persiapannya

Bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di pasar modal Rp 794 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) saat ini berfokus untuk meningkatkan performa Bank Digital BCA sebelum bank ini melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Peningkatan performa ini mulai dari layanan untuk nasabah hingga kinerja perusahaan.

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan sejak diluncurkan 1,5 bulan yang lalu, layanan digital dengan platform "blu" ini terus meningkatkan fitur sehingga bisa mengakomodasi aktivitas keuangan nasabah.

"[IPO] Bisa tapi karena ini kan baru lahir jadi tahun ini banyak fokuskan bagaimana meluncurkan fitur-fitur," kata Vera dalam dalam Public Expose Live virtual, Rabu (8/9/2021).

3.Bank Jago Bakal Cetak Laba di Akhir 2021

Direktur Utama PT Bank Jago Tbk Karim Siregar optimistis bisa mencetak laba di akhir 2021, setelah mencatatkan kerugian Rp 46,78 miliar di semester I-2021. Dia menilai kinerja perusahaan sudah mengarah ke jalan yang tepat untuk membukukan laba di akhir tahun, terutama dengan ekosistem yang dimiliki.

"Kinerja Bank Jago dari sisi pendapatan bunga sudah naik dua kali lipat, dan kami percaya diri tahun ini bs cetak laba. Yang menjadi tanda tanya terbesar adalah pandemi Covid-19 dan kondisi makro ekonomi diharapkan tetap stabil dan menunjukan perbaikan," kata Karim, Rabu (8/9/2021).

Saat ini Bank Jago menyiapkan ekosistem digital dan berkolaborasi untuk digunakan oleh masyarakat dan UMKM. Salah satu kolaborasi yang telah dilakukan adalah bersama Gojek dan Bibit untuk memberikan solusi keuangan.

NEXT: Ada Kabar dari ISAT dan Astra

4.Anak Usaha Astra Bakal Akuisisi Tambang Baru

PT United Tractors Tbk (UNTR) saat ini sedang dalam proses due diligence untuk mengakuisisi tambang mineral yang saat ini masih terfokus pada emas dan mineral yang menyertainya. Perusahaan memang tengah aktif untuk mengakuisisi tambang mineral setelah terakhir kali mengakuisisi tambang emas Martabe di Sumatera Utara.

Direktur Utama United Tractors Frans Kesuma mengakui terdapat beberapa tambang yang saat ini diminati perusahaan dan tengah direview untuk diakuisisi, baik di dalam dan luar negeri.

"Jadi kalau rencana kajian tetap dijalankan jadi ada beberapa target baik domestik dan overseas tapi belum ada satu yang sangat dekat. Studi dijalankan dan beberapa ada yang sedang due diligence," kata Frans dalam dalam public expose live virtual, Rabu (8/9/2021).

5.2022 Ada Perawatan Lagi, Vale Tancap Gas Produksi di 2023

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyampaikan produksi nikel masih akan terganggu sampai 2022 mendatang akibat adanya perawatan.

Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, Vale baru akan tancap gas produksi pada 2023 mendatang.

Dia mengatakan, dalam mencapai pendapatan dan profit, ada tiga variabel yang mempengaruhi, salah satunya adalah produksi. Dia mengatakan, selama tiga tahun ke depan kapasitas produksi Vale akan dipengaruhi beberapa hal.

"Selama tiga tahun ke depan 2021, 2022, 2023 kapasitas produksi PT Vale sangat dipengaruhi dua hal," ungkapnya dalam Public Expose Live 2021, Rabu (8/9/2021).

6.Utang Bengkak Jadi Rp 26 T, WIKA Bakal Lego Aset Lagi

Kinerja emiten BUMN karya terpantau masih terhambat pada semester I-2021. Salah satunya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang mencatatkan laba bersih yang menurun.

Dari paparan perusahaan dalam Publik Expose Live, Rabu (8/9/2021), WIKA mencatatkan laba bersih senilai Rp 136 miliar atau turun, 58% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 325 miliar.

Hal ini sejalan dengan pendapatan bersih perusahaan yang menurun, tercatat Rp 6,76 triliun, turun 5% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,13 triliun.

7.Indosat Disebut Jual Data Center Rp 2,8 T, Dilego ke Siapa?

Emiten telekomunikasi grup Ooredoo Qatar, PT Indosat Tbk (ISAT), disebutkan tengah mempertimbangkan penjualan bisnis pusat data (data center) di tengah rencana konsolidasi dengan PT Hutchison 3 Indonesia.

Sejumlah sumber Bloomberg yang mengetahui informasi ini mengatakan emiten berkode saham ISAT itu tengah bekerjasama dengan penasihat keuangan untuk potensi penjualan aset, yang dapat mencapai dari US$ 150 juta hingga US$200 juta atau setara dengan Rp 2,15 triliun-Rp 2,86 triliun (kurs Rp 14.300/US$).

"Penjualan tersebut dapat menarik minat potensial dari investor infrastruktur dan perusahaan telekomunikasi," kata sejumlah sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasinya masih tertutup, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (8/9).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular