
BMRI Jajaki Bikin Bank Digital, ISAT Jual Data Center Rp2,8 T

4.Anak Usaha Astra Bakal Akuisisi Tambang Baru
PT United Tractors Tbk (UNTR) saat ini sedang dalam proses due diligence untuk mengakuisisi tambang mineral yang saat ini masih terfokus pada emas dan mineral yang menyertainya. Perusahaan memang tengah aktif untuk mengakuisisi tambang mineral setelah terakhir kali mengakuisisi tambang emas Martabe di Sumatera Utara.
Direktur Utama United Tractors Frans Kesuma mengakui terdapat beberapa tambang yang saat ini diminati perusahaan dan tengah direview untuk diakuisisi, baik di dalam dan luar negeri.
"Jadi kalau rencana kajian tetap dijalankan jadi ada beberapa target baik domestik dan overseas tapi belum ada satu yang sangat dekat. Studi dijalankan dan beberapa ada yang sedang due diligence," kata Frans dalam dalam public expose live virtual, Rabu (8/9/2021).
5.2022 Ada Perawatan Lagi, Vale Tancap Gas Produksi di 2023
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyampaikan produksi nikel masih akan terganggu sampai 2022 mendatang akibat adanya perawatan.
Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, Vale baru akan tancap gas produksi pada 2023 mendatang.
Dia mengatakan, dalam mencapai pendapatan dan profit, ada tiga variabel yang mempengaruhi, salah satunya adalah produksi. Dia mengatakan, selama tiga tahun ke depan kapasitas produksi Vale akan dipengaruhi beberapa hal.
"Selama tiga tahun ke depan 2021, 2022, 2023 kapasitas produksi PT Vale sangat dipengaruhi dua hal," ungkapnya dalam Public Expose Live 2021, Rabu (8/9/2021).
6.Utang Bengkak Jadi Rp 26 T, WIKA Bakal Lego Aset Lagi
Kinerja emiten BUMN karya terpantau masih terhambat pada semester I-2021. Salah satunya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang mencatatkan laba bersih yang menurun.
Dari paparan perusahaan dalam Publik Expose Live, Rabu (8/9/2021), WIKA mencatatkan laba bersih senilai Rp 136 miliar atau turun, 58% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 325 miliar.
Hal ini sejalan dengan pendapatan bersih perusahaan yang menurun, tercatat Rp 6,76 triliun, turun 5% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,13 triliun.
7.Indosat Disebut Jual Data Center Rp 2,8 T, Dilego ke Siapa?
Emiten telekomunikasi grup Ooredoo Qatar, PT Indosat Tbk (ISAT), disebutkan tengah mempertimbangkan penjualan bisnis pusat data (data center) di tengah rencana konsolidasi dengan PT Hutchison 3 Indonesia.
Sejumlah sumber Bloomberg yang mengetahui informasi ini mengatakan emiten berkode saham ISAT itu tengah bekerjasama dengan penasihat keuangan untuk potensi penjualan aset, yang dapat mencapai dari US$ 150 juta hingga US$200 juta atau setara dengan Rp 2,15 triliun-Rp 2,86 triliun (kurs Rp 14.300/US$).
"Penjualan tersebut dapat menarik minat potensial dari investor infrastruktur dan perusahaan telekomunikasi," kata sejumlah sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasinya masih tertutup, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (8/9).
[Gambas:Video CNBC]
