Baca 10 Kabar Penting Ini, Agar Tahu Arah Investasi Anda

Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 August 2021 08:24
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah kabar terbaru emiten ini layak disimak untuk dijadikan pertimbangan jelang perdagangan Rabu (25/8/2021) dibuka.

Untuk itu, CNBC Indonesia telah merangkum 10 peristiwa emiten yang terjadi pada Selasa (24/8/2021) untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini.

1. Telkom & Microsoft Bisnis Bareng, Ini Detail Kerja Samanya!

Manajemen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menyebutkan adanya rencana kerja sama dengan PT Microsoft Indonesia ditujukan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Tujuan akhir dari kemitraan dengan perusahaan yang berinduk pada Microsoft AS yang didirikan oleh Bill Gates dan Paul Allen itu adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan ke depannya.

VP Corporate Communication Telkom Pujo Pramono mengatakan setelah nota kesepahaman yang sudah ditandatangani kedua belah pihak, nantinya akan dilanjutkan dengan kesepakatan implementasi kerjasama oleh kedua pihak yang dituangkan dalam perjanjian kerja sama.

2. Bank Banten Rights Issue Rp 2,3 T, Siapa Investor Siap Masuk?

PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) atau Bank Banten berencana melakukan penawaran umum terbatas (PUT VII) lewat penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Menurut prospektus yang diterbitkan di website Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam aksi korporasi ini, Bank Banten akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 23,39 miliar (23.388.895.092) saham baru seri C dengan nilai nominal Rp 50/saham.

Dengan asumsi harga pelaksanaan rights issue di harga saham BEKS pada penutupan Selasa (24/8/2021) senilai Rp 100/saham, maka Bank Banten berpotensi mengumpulkan dana sebesar Rp 2,34 triliun.

3. Cuan! Summarecon Kantongi Penjualan 75% dari Target 2021

Presiden Direktur Summarecon PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), Adrianto P Adhi mencatat marketing sales capai 75% hingga semester I-2021 atau 75% dari target 2021.

"Semester pertama Rp 3 triliun dari Rp 4 triliun, sudah 75%. Ke depannya kita optimis, di samping kami terus menggali produk yang sesuai konsumen, bagaimana menggali skema pembayaran, menggali bagaimana grab konsumen kita agar tetap membeli produk di tengah kondisi pandemi semakin membaik," ujarnya dalam Public Expose secara virtual, Selasa (24/8/2021).

Dari penjualan tersebut, skema pembayaran yang paling banyak dipilih adalah tunai bertahap sebesar 48% kemudian melalui KPR sebanyak 31%. "KPR ada kenaikan tahun lalu 25%. Kalau dengan tunai 21%," demikian disampaikan oleh Corporate Secretary Perusahaan, Jemmy Kusnadi.

4. Medco Mau Buyback Rp 131 M, Bagi-bagi Buat Saham Karyawan

Emiten minyak dan gas (migas) milik pengusaha Arifin Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), mengumumkan rencana pembelian kembali ataubuyback saham maksimal sejumlah Rp 130,50 miliar atau setara US$ 9 juta (kurs Rp 14.500/US$), yang dananya berasal dari saldo kas internal.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen mengatakan perseroan telah menyisihkan sejumlah dana untuk pembelian kembali saham yang berasal dari dana lebih yang tidak akan mengganggu operasional Perseroan.

Dana tersebut termasuk biaya transaksi, biaya pedagang perantara dan biaya lainnya sehubungan dengan transaksi pembelian kembali saham perseroan.

5. Masih Pandemi, Penghimpunan Dana Pasar Modal Rp 119 T

Walaupun pandemi Covid-19 belum berakhir, minat perusahan melakukan penawaran umum di pasar modal tetap tinggi.

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK, Djustini Septiana, mengungkapkan, sampai dengan 13 Agustus 2021, nilai penawaran umum mencapai Rp 119,24 triliun yang terdiri dari 93 penawaran umum.

Rinciannya, 25 penawaran umum dari IPO dengan emisi Rp 28,40 triliun, 17 Penawaran Umum Terbatas (PUT) senilai Rp 35,76 triliun, 3 penawaran umum EBUS Rp 4,50 triliun. Selanjutnya, 18 PUB EBUS Tahap pertama Rp 15,53 triliun dan 30 PUB EBUS Tahap kedua, Rp 35,05 triliun.

6. Bisnis Pelayanan Kapal, GTS Internasional Gandeng Jasa Armada

Anak BUMN Pelindo 2, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan anak usaha Grup Humpuss, PT GTS Internasional Tbk (GTSI) mengenai penyiapan rencana kerja sama dalam kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan kapal.

Nota Kesepahaman dengan GTS Internasional ditandatangani pada Selasa ini di Jakarta (24/8), oleh Direktur Utama IPCM, Amri Yusuf dan Direktur Utama GTS Internasional, Kemal Imam Santoso.

Kerja sama ini meliputi inventarisasi terhadap potensi yang dimiliki oleh masing-masing pihak dan melakukan kajian-kajian, baik dari aspek finansial, teknis, komersial, hukum dan aspek lainnya yang berkaitan dengan kerjasama. Hal ini bertujuan menjalin kolaborasi untuk memberikan pelayanan kapal yang maksimal bagi pelanggan.

7. Eks Bank Century Tambah Modal Inti Rp 1,5 T

PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) berencana menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 4,54 miliar saham.

Mengacu prospektus yang dipublikasikan manajemen BCIC, saham baru yang diterbitkan tersebut merupakan saham seri C yang setara 45,40% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan.

Perseroan menetapkan nilai nominal rights issue tersebut Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 330 per saham. Dengan demikian, dari rights issue ini, eks Bank Century ini bakal meraup dana sebesar Rp 1,50 triliun.

8. Jeger! Harga Rights Issue Rp 4.082, Chandra Asri Bidik Rp15 T

Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan melakukan penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau rights issue.

Aksi korporasi penawaran umum terbatas (PUT) ini sesuai dengan Hasil Rapat Pemegang Saham pada 15 April lalu.

Erri Dewi Riani, General Manager of Legal & Corporate Secretary TPIA, mengatakan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa perseroan akan menerbitkan sebanyak 3.794.366.013 saham.

9. Siap-siap! Akhir Tahun Ini Gerai Waralaba Subway Buka di RI

Meski perekonomian masih belum sepenuhnya lepas dari situasi pandemi, salah satu rantai gerai makanan cepat saji asal Amerika Serikat kembali masuk ke Indonesia.

Restoran cepat saji tersebut adalah Subway, waralaba yang menjual roti lapis atau sandwich yang melakukan kerja sama dengan PT Sari Sandwich Indonesia, anak perusahaan dari peritel makanan dan minuman (F&B) di Indonesia, PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MBA) dan tergabung dalam Grup MAP.

Perjanjian tersebut menandai rencana agresif Subway untuk melakukan ekspansi internasional.

10. Ngamuk 955%, Saham Media Erick Thohir 'Digembok' Bursa!

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham emiten media yang didirikan Menteri BUMN Erick Thohir, PT Mahaka Media Tbk (ABBA) mulai sesi I perdagangan Selasa ini (24/8/2021).

Menurut pengumuman BEI, Selasa pagi, suspensi saham ini sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham ABBA sehingga dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham tersebut.

"Penghentian sementara perdagangan saham ABBA tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham ABBA," tulis pengumuman BEI.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular