Roundup

Sebelum Trading, Simak 10 Kabar Penting Emiten Ini Gaes!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 August 2021 08:25
Suasana pelayanan kantor cabang Bank Syariah Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Beragam aksi emiten terjadi pada perdagangan kemarin, Rabu (4/8/2021) di tengah tren Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih dalam laju positif.

CNBC Indonesia telah merangkum 10 peristiwa emiten yang terjadi untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan Kamis (5/8/2021) dibuka.

1. RUPSLB 24 Agustus, Siapa Komisaris BRIS yang Bakal Diganti?

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) bakal melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa 24 Agustus mendatang. Menariknya, hanya satu agenda yang akan dibahas dalam rapat ini yakni pergantian komisaris perusahaan.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis BRIS di Bursa Efek Indonesia (BEI), rapat ini akan dilangsungkan pada Selasa secara virtual dan diagendakan rapat ini akan dimulai pada 13.30 WIB.

2. Berkah Pandemi untuk Prodia, dari Rugi Jadi Laba Rp 301 M

Emiten pelayanan kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) resmi merilis laporan keuangan periode semester pertama tahun 2021 pada hari ini.

Prodia berhasil mencetak laba bersihnya pada semester I tahun 2021, yakni sebesar Rp 301,02 miliar, dari sebelumnya yang mencatatkan rugi bersih pada semester I tahun 2020 sebesar Rp 12,1 miliar.

Pada Semester I 2021, perseroan telah melayani lebih dari 8 juta pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari tes genomik, tes rutin, tes Covid-19, dan pemeriksaan kesehatan lainnya.

3. Rugi Gede & Terlilit Utang, Induk Sariayu Jual Tanah Rp 180 M

Emiten perdagangan jamu tradisional dan produk kosmetik merek Sariayu Martha Tilaar, PT Martina Berto Tbk (MBTO), mengumumkan akan menjual aset perusahaan berupa tanah, bangunan dan peralatan penunjang dengan harga Rp 180 miliar atau setara dengan 33,34% atas ekuitas perusahaan per 30 Juni 2021.

Manajemen Martina Berto dalam prospektusnya menyatakan penjualan tanah tersebut merupakan bentuk divestasi aset akibat terganggunya cash flow (arus kas) perusahaan yang disebabkan oleh penurunan penjualan karena perusahaan tidak mampu memenuhi pesanan.

Untuk itu direksi MBTO mengatakan bahwa perusahaan membutuhkan tambahan likuiditas terutama untuk pembayaran utang kepada supplier yang akan jatuh tempo, sedangkan perusahaan tidak dapat lagi menambang utang bank.

4. Unilever Indonesia Tunda Pelaksanaan RUPSLB, Ada Apa?

Emiten yang bergerak di bidang manufaktur, pemasaran dan distribusi barang konsumsi, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), mengumumkan akan menunda pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang sebelumnya dijadwalkan akan digelar pada 1 September mendatang.

Berdasarkan pengumumannya, Rabu ini (4/8), manajemen Unilever belum memberikan penjelasan apa pun terkait alasan penundaan kegiatan korporasi ini.

Sebelumnya, pada 19 Juli lalu Unilever sempat mengumumkan di media massa terkait rencana pelaksanaan RUPSLB ini. Dalam keterangan tersebut belum dijelaskan mata acara apa saja yang akan menjadi bahasan rapat.

5. Metrodata Siap 'Suntik' Startup Bareng TLKM, Ini Jeroannya!

Emiten teknologi penyedia solusi digital, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), mengumumkan untuk melakukan investasi di perusahaan rintisan (start-up), khususnya yang berada di Indonesia.

Keputusan ini datang dengan ditandatanganinya kesepakatan dalam bentuk subscription agreement dengan jumlah sebesar US$ 500.000 atau setara dengan Rp 7,25 miliar (kurs Rp 14.500/US$).

Investasi ini dilaksanakan berkat kerja sama dengan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebagai bagian dari ekosistem digital. Kedua anak perusahaan Telkom tersebut adalah Arise Fund sebagai fund entity dan Metra Digital Innovation Pte Ltd (MDI Ventures) sebagai fund manager.

NEXT: Cek Kabar Emiten Lainnya

6. Terkuak! Salim Gadai Saham DCII, Toto Sugiri Konversi Warkat

Manajemen emiten data center PT DCI Indonesia Tbk (DCII) akhirnya memberikan penjelasan mengenai konversi saham yang dilakukan Presiden Direktur Toto Sugiri dan Presiden Komisaris perusahaan Marina Budiman dari tanpa warkat (scriptless) menjadi warkat, pada Rabu ini (4/8/2021).

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary DCI Indonesia Gregorius Nicholas Suharsono mengatakan, konversi saham yang dilakukan oleh kedua petinggi DCII tersebut dilakukan demi efisiensi.

"Pemegang saham utama menilai bahwa penyimpanan dalam bentuk warkat merupakan hal yang lebih efisien," ujar Gregorius, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (4/8).

7. Indika Akuisisi Tambang Emas, Target Oktober Tuntas

PT Indika Energy Tbk (INDY) menargetkan pengambilalihan kepemilikan hingga 100% di Nusantara Resources Limited akan diselesaikan pada Oktober 2021 ini. Perusahaan akan memenuhi pembiayaannya melalui utang dari perbankan dan kas internal perusahaan.

Director and Group Chief Investment Officer Indika Energy Purbaja Pantja mengatakan saat ini perusahaan telah memiliki sebesar 45,8% saham di Nusantara Resources.

"Sekarang yang sedang kami lakukan adalah kita sudah enter suatu scheme implementation deed (SID). Kalau sampai berjalan lancar yang kita harapkan akan terjadi pada Oktober, secara efektif akan mempunyai saham di Nusantara 100% dan 100% di Masmindo langsung dan tidak langsung," kata Purbaja dalam media briefing virtual, Rabu (4/8/2021).

8. Masih Pandemi, Laba Indocement Semester I Tembus Rp 587 M

Di tengah pandemi Covid-19, emiten semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan laba bersih Rp 586,57 miliar di akhir Juni 2021, naik 25% dari Rp 457,88 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai laba bersih per saham juga ikut terkerek menjadi Rp 159,34 dari sebelumnya sebesar Rp 127,68.

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,96% YoY (year on year) pada periode tersebut. Pendapatan perusahaan ditutup di angka Rp 6,67 triliun, yang tumbuh dari akhir periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,17 miliar.

9. Grup Bosowa Mulai Kurangi Porsi Saham di KB Bukopin

Pengurangan porsi saham PT Bosowa Corporindo di PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) disebutkan tetap berjalan secara bertahap.

Pengurangan porsi saham itu sebagai bagian dari pelaksanaan surat keputusan OJK dan kesepakatan perdamaian dengan KB Kookmin, investor pengendali baru di bank yang dulu bernama Bank Bukopin tersebut.

Jumlah kepemilikan Bosowa di saham KB Bukopin pada Juli 2021 sebesar 8,55%. Angka itu turun dibandingkan posisi akhir Juni sebesar 8,84%. Pada posisi April 2021 kepemilikan Bosowa di KB Bukopin juga masih mencapai 9,7%.

10. Melesat! Laba Bersih IRRA Tumbuh 1.200% di Semester I-2021

PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), emiten yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) kembali membukukan pertumbuhan kinerjanya yang positif secara tahunan (YoY) maupun kuartalan (QoQ).

Pada semester I-2021, IRRA membukukan pendapatan sebesar Rp 565,2 miliar atau meningkat 611,6% (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara kuartalan, pendapatan di kuartal II-2021 meningkat 47,7% dibandingkan kuartal I-2021. Perolehan laba bersih juga mengalami kenaikan signifikan mencapai 1.271% (YoY) dari Rp3,7 miliar di semester 1-2020 menjadi Rp50,8 miliar di semester I-2021.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular