
Simak 9 Informasi Penting dari Emiten, Jadi Bekal Cari Cuan

4. Laba Bank Mandiri Semester I Capai Rp 12,5 T, Aset Rp 1.581 T
Emiten perbankan BUMN, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan kinerja finansial yang positif di akhir Juni 2021 yang terlihat pada pencapaian laba bersih tumbuh 21,45% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 12,5 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 10,29 triliun.
Kenaikan laba bersih ini terutama disokong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 21,50% YoY menjadi Rp 35,16 triliun, serta pertumbuhan pendapatan berbasis jasa (fee based income) sebesar 17,27% YoY menjadi Rp 15,94 triliun.
"Kami memandang tren pertumbuhan ini sebagai sinyal positif bahwa permintaan masih ada diharapkan akan terus meningkat. Namun, kami akan tetap waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, dalam konferensi pers virtual kinerja semester I, Kamis (29/7).
5. Teka-teki Terkuak! Alasan Saham DCII Salim-SRIL Masih Dikunci
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan penghentian sementara perdagangan (suspensi) saham dua emiten, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) masih akan dilakukan sejalan dengan pertimbangan bursa terkait dengan alasan suspensi kedua saham ini.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan pembukaan suspensi baru bisa dilakukan jika penyebab suspensi telah diselesaikan oleh emiten yang bersangkutan.
"Terkait dengan suspensi atas efek perusahaan tercatat dapat kami sampaikan bahwa suspensi akan dibuka apabila penyebab suspensi telah diselesaikan oleh perusahaan tercatat," kata Nyoman dalam keterangannya, dikutip Kamis (29/7/2021).
6. Laba Deltamas Grup Sinarmas Tembus Rp 289 M, Gegara Apa nih?
Emiten pengelola lahan industri dan perumahan Kota Deltamas Grup Sinarmas di Cikarang, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 288,57 miliar sepanjang semester pertama tahun ini.
Laba bersih tersebut melesat 265% dari periode yang sama dari tahun lalu sebesar Rp 79 miliar. Kenaikan ini berimbas pada laba bersih per saham dasar yang meningkat menjadi 5,99 per saham dari sebelumnya Rp 1,64 per saham.
Sepanjang 6 bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatan usaha senilai Rp 579,78 miliar dari tahun lalu Rp 252,59 miliar.
(hps/hps)