The Fed Bikin Harga Emas 'Mendaki Gunung', Waktunya Borong?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 July 2021 18:30
Emas Batangan ditampilkan di Hatton Garden Metals, London pada 21 July 2015 (REUTERS/Neil Hall/File Photo)
Foto: Emas Batangan ditampilkan di Hatton Garden Metals, London pada 21 July 2015 (REUTERS/Neil Hall/File Photo)

Yang patut diingat, cepat atau lambat The Fed pasti akan melakukan tapering. Artinya, emas masih belum bisa lepas dari bayang-bayang musuhnya, sehingga untuk mencapai puncak atau rekor tertinggi sepanjang masa lagi US$ 12.072/troy ons yang disentuh pada 7 Agustus 2020 lalu sepertinya berat.

Data inflasi dan tenaga kerja AS kini akan menentukan seberapa besar tenaga emas untuk terus "mendaki gunung".

Inflasi sebenarnya memberikan efek positif dan negatif bagi emas. Ketika inflasi AS tinggi, yang memang terjadi saat ini, maka daya tarik emas akan meningkat. Sebab emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Tetapi sebaliknya, ketika inflasi tinggi terjadi secara berkelanjutnya, akan mendorong The Fed untuk melakukan tapering. Itu akan menjadi sentimen negatif bagi emas.
Sehingga, kenaikan inflasi sebenarnya "fifty-fifty" bagi pergerakan emas.

Pasar tenaga kerja bisa memberikan dampak yang lebih terarah, Ketika pasar tenaga kerja memburuk, maka tapering kemungkinan akan ditunda, dan menguntungkan bagi emas, dan visca versa.

Oleh karena itu, investor maupun trader emas perlu benar-benar mencermati data inflasi dan tenaga kerja AS.

The Fed sendiri menyatakan akan mengamati data tenaga kerja dalam 'beberapa bulan ke depan' sebelum melakukan tapering. Artinya, tidak akan ada tapering dalam beberapa bulan ke depan, bahkan mungkin di sisa tahun ini tahun ini.

Sebelumnya, banyak analis dan ekonom yakin The Fed akan mengumumkan lebih banyak mengenai tapering pada pertemuan tahunan Jackson Hole Agustus mendatang. Sebab pada pertemuan tersebut akan dihadiri oleh bank sentral, menteri keuangan, ekonom, hingga praktisi dari seluruh dunia.

"Saya pikir Powell membuat proyeksi pelaku pasar bergeser lagi. Jika anda melihat The Fed akan mengumumkan tapering pada pertemuan Jackson Hole, pernyataan The Fed hari ini menunjukkan kemungkinan tersebut sangat kecil," kata Michelle Meyer, kepala ekonom Bank of America, sebagaimana dilansir CNBC International.

"Dan dengan mengatakan 'pada pertemuan-pertemuan' mendatang, The Fed jadi memiliki banyak pilihan kapan mereka akan memberikan sinyal atau mengumumkan tapering," tambahnya.

Meyer sendiri memprediksi The Fed akan mengumumkan rencana tapering di akhir tahun ini, tetapi tidak menutup kemungkinan di bulan September. Dan tapering resmi dimulai di awal tahun depan.

"Saya pikir The Fed masih mungkin mengumumkan rencana tapering di bulan September, tergantung dari data tenaga kerja. Jika sangat kuat, maka saya pikir Powell akan memberikan lebih banyak detail pada bulan September," kata Meyer.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular