
Ini 8 Informasi Penting yang Patut Disimak untuk Cari Cuan

5. JTrust Dapat Restu Rights Issue, Kejar Modal Rp 20 T
Pemegang saham PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) menyetujui rencana penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue) sebanyak 4.665.700 saham atau setara dengan 46,60% saham seri C dengan nominal Rp 100/saham.
Pelaksanaan rights issue ini ditujukan untuk meningkatkan modal dasar perusahaan menjadi senilai Rp 20 triliun.
"Menyetujui mengubah seluruh saham portepel Perseroan menjadi saham seri C serta meningkatkan Modal Dasar Perseroan menjadi Rp 20 triliun," ungkap dokumen risalah hasil rapat yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (28/7/2021).
6. Bank Woori Bersaudara Mau Rights Issue, Saham Tembus ARA 25%
Emiten jasa perbankan komersial, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA), akan melaksanakan penawaran umum untuk Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu III (PMHMETD III) atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,68 miliar saham baru.
Rencana PMHMETD III telah disetujui oleh para pemegang sahan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 14 Juli 2021.
Berdasarkan prospektus di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham baru akan ditawarkan dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 25,79% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHMETD III.
7. Cairkan Sinking Fund, Garuda Bayar KIK-EBA Rp 135 M
Maskapai BUMN penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan membayarkan kewajibannya dari kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA) yang jatuh tempo pada Juli 2021 menggunakan sinking fund senilai Rp 135 miliar.
Sinking fund adalah dana khusus yang disisihkan untuk pengeluaran di masa mendatang, dan penempatannya terpisah dari simpanan.
Dana ini dibutuhkan untuk membayarkan cicilan pokok senilai Rp 108,67 miliar dan hasil investasi sebesar Rp 26,32 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI), pencairan sinking fund ini dilakukan lantaran saat ini perusahaan (Garuda) tidak memiliki kecukupan dana untuk memenuhi pembayaran pokok EBA Kelas A sesuai dengan tata urutan pembayaran.
8. Semester I-2021, Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp 856 M
Emiten pengelola jalan tol BUMN, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), membukukan perolehan laba bersih sebesar Rp 855,63 miliar sepanjang periode semester pertama tahun ini.
Laba bersih tersebut meningkat 709,25% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 105,73 miliar.
Kenaikan laba bersih tersebut imbas dari meningkatnya pendapatan usaha JSMR sepanjang periode 6 bulan pertama di tahun ini sebesar 29,95% menjadi Rp Rp 5,64 triliun.
Angka tersebut berasal dari kontribusi pendapatan tol sebesar Rp 5,23 triliun atau naik 33,86% dari semester I tahun 2020 seiring dengan pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru dan pendapatan usaha lain sebesar Rp 410,26 miliar, turun sebesar 5,32% dari semester I tahun 2020.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]