
Pesanan Saham Bukalapak di Ajaib Membludak, Harga Rp 850

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Ajaib Sekuritas Asia, salah satu platform investasi ritel di Indonesia, mengungkapkan minat masyarakat terhadap penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) PT Bukalapak.com (BUKA) sangat tinggi yang dibuktikan dengan puluhan ribu investor ritel memesan saham melalui aplikasi investasi Ajaib.
CEO Ajaib Anderson Sumarli mengatakan tingginya permintaan ini mencerminkan naiknya atensi masyarakat Indonesia terhadap investasi di pasar modal.
Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai menyadari pentingnya investasi dan mereka ingin menjadi bagian dari bertumbuhnya industri digital di Indonesia.
"Minat masyarakat terhadap IPO BUKA sangat tinggi dibuktikan dengan puluhan ribu investor ritel melakukan pemesanan saham melalui aplikasi investasi Ajaib. Menurut kami, sebagai broker saham online pertama di Indonesia, jumlah yang luar biasa ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai menyadari pentingnya investasi," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (27/7).
Dengan menggunakan kode saham BUKA, Bukalapak menjadi unicorn pertama Indonesia yang menggelar IPO dan melantai di Bursa Efek Indonesia. BUKA ditawarkan di kisaran harga Rp 850 per saham dan hari ini, 27 Juli 2021, periode penawaran umum dimulai.
Saat ini periode penawaran umum sudah dimulai dan akan berakhir di akhir pekan ini, Jumat 30 Juli 2021.
"Untuk para investor ritel yang belum menjadi bagian dari peristiwa bersejarah bagi industri digital di Indonesia ini, masih bisa melakukan pembelian sampai 30 Juli 2021," jelasnya.
![]() Co-founder Ajaib Yada Piyamjomkwan dan Anderson Sumarli (CNBC Indonesia/Bernhart Farras) |
Dia mengatakan, bagi yang baru ingin memulai berinvestasi, Ajaib memberikan kemudahan karena pembukaan akun dan rekening dapat dilakukan dengan mudah dan cepat dengan sistem full online dan paperless. "Dan yang lebih penting lagi, pembelian saham BUKA bisa langsung dilakukan di aplikasi Ajaib," katanya.
BUKA merupakan awal dari banyaknya perusahaan unicorn Indonesia yang menggelar IPO. Seperti diberitakan beberapa bulan terakhir, unicorn asli Indonesia lain juga berencana untuk menggelar IPO, seperti GoTo dan Traveloka.
"Ini adalah hal yang positif dimana industri digital Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dan banyak diminati oleh para investor ritel, terutama para investor ritel muda yang sangat familiar dengan brand-brand tersebut."
Menurut dia, Ajaib sebagai brand yang menargetkan investor ritel muda Indonesia, saat ini terus konsisten untuk mengajak generasi muda Indonesia untuk mulai berinvestasi. Apalagi beberapa kampanye perseroan juga terus secara aktif mengedukasi dan mengajak generasi muda untuk mulai berinvestasi.
Berdasarkan sumber pasar, BUKA akan menetapkan harga perdana di level Rp 850/saham, batas tertinggi dari penawaran awal Rp 750-850/saham. Pihak Bukalapak dijadwalkan akan mengumumkan pada Selasa ini berkaitan dengan harga IPO tersebut.
Masa penawaran awal (bookbuilding) sudah selesai pada periode 9-19 Juli, tanggal efektif dari OJK ditargetkan pada 26 Juli dan masa penawaran umum pada dijadwalkan 28-30 Juli. Adapun pencatatan saham di bursa pada pada 6 Agustus mendatang. Hanya saja, tanggal penawaran disebutkan maju menjadi Selasa 27 Juli.
Bukalapak yang disokong Grup Emtek akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya sebesar 25.765.504.851 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel dalam penawaran umum saham perdana di BEI.
Saham ini ditawarkan dengan nilai nominal Rp 50 setiap saham, mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 25,0% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham.
Dengan demikian, jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 21.900.679.123.350, alias nyaris Rp 22 triliun.
Adapun Ajaib memiliki sekuritas setelah grup ini pada Mei 2020 resmi mengakuisisi perusahaan sekuritas anggota BEI, yakni PT Primasia Unggul Sekuritas (Primasia Sekuritas, kode broker XC).
Bergabungnya Ajaib Sekuritas menjadikan Ajaib Group sebagai induk dari dua perusahaan. Salah satunya adalah PT Takjub Teknologi Indonesia (Ajaib Reksa Dana).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hari Ini Terakhir! Pesanan Saham IPO Bukalapak Laris Manis
