Erick Siapkan 10-15 BUMN IPO, LinkAja sampai Anak Pertamina!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Jumat, 16/07/2021 09:55 WIB
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021 (Tangkapan Layar Youtube Bappenas RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan sedang mempersiapkan 10 sampai dengan 15 perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offeing/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Rencana IPO anak BUMN tahun ini dan tahun depan tersebut dilakukan sebagai bagian dari transformasi BUMN untuk lebih meningkatkan nilai aset sejumlah perusahaan pelat merah.

Saat ini beberapa perusahaan yang disiapkan untuk IPO antara lain, Pertamina Geothermal Energy, Pertamina Hulu, Pertamina Hilir, Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLN, Indonesia Healthcare Corporation (IHC), Vaksin Bio Farma, LinkAja (PT Fintek Karya Nusantara), Pupuk Kalimantan Timur, Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), Telkom Data Center, hingga tiga perusahaan dari Grup MIND ID (Inalum).


Foto: Presentasi Erick Thohir, 15 Juli 2021
Presentasi Erick Thohir, 15 Juli 2021

"Kita ingin unlock value semua perusahaan BUMN. Kita ingin jadikan Pertamina hundred billion company [valuasi senilai US$ 100 miliar] dengan meng-go public-kan sub-sub holdingnya yang insya Allah mereka akan go public [IPO] tahun depan dan ada juga beberapa yang tahun ini," ungkap Erick, di sebuah webinar bertajuk "Closing Remarks", kemarin, Kamis (15/7).

Erick mengatakan, Kementerian BUMN mendorong agar holding rumah sakit BUMN, Indonesia Healthcare Corporation (IHC) yang saat ini memiliki lebih dari 70 rumah sakit BUMN bisa melantai ke bursa saham.

Dengan penggabungan tersebut diperkirakan akan meningkatkan valuasi rumah sakit milik BUMN.

Kehadiran IHC juga menjadi terobosan BUMN untuk kemandirian dalam bidang healthcare, terutama dalam penanganan kasus kanker di Indonesia. Tak hanya itu, saat ini pemerintah juga sedang mengembangkan KEK Sanur yang dilengkapi dengan fasilitas kesehatan berstandar internasional.

Sementara itu, BUMN lainnya yang juga berpotensi mencatatkan saham di bursa ialah pengembangan Telkom Grup Data Center dan Mitratel.

"Anak-anak [usaha] Telkom seperti Mitratel dan Telkom Data Center, valuasi Telkom yang Rp 310 triliun, saya sudah targetkan harus naik, kalau saat masa kejayaan mencapai Rp 400 triliun, sekarang harus lebih besar dari Rp 400 triliun," imbuhnya.

Selain itu, Erick juga menyiapkan IPO perusahaan pupuk BUMN, Pupuk Kalimantan Timur agar ke depannya perusahaan ini bisa mengedepankan tata kelola perusahaan yang lebih transparan dan bisa bersaing terutama di pasar non subsidi.

Sebelumnya Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury juga sudah menyinggung kembali rencana IPO Mitratel, yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan Indonesia Geothermal Energy (PT Pertamina Geothermal Energy/PGE).

Sebelumnya sudah digodok Holding BUMN Panas Bumi (Indonesia Geothermal) yang beranggotakan PGE, PT PLN Gas & Geothermal, dan PT Geo Dipa Energi (Persero).

Penjualan saham perdana anak usaha BUMN di pasar modal ini ditujukan untuk memberikan akses permodalan dan memberikan kesempatan untuk mendorong inovasi kinerja yang lebih baik bagi BUMN.

"Ini akan dieksplorasi melalui dua anak usaha BUMN tahun ini. Yang kita sudah rencanakan pertama adalah untuk sektor telekomunikasi melalui Mitratel dan melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE) atau Indonesia Geothermal Energy," kata Pahala dalam Economic Update CNBC Indonesia, Rabu (14/7).


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Melantai di Bursa, Merry Riana Bangun Masa Depan Edukasi