Rupiah Ngegas! Dolar Singapura jadi Makin Murah

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 July 2021 11:58
Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah sedang berjaya, dolar Singapura pada pekan lalu dibuat melemah 0,35%, dan masih berlanjut pada perdagangan Senin (12/7/2021). Rupiah kali ini ditopang sentimen pelaku pasar yang sedang bagus.

Melansir data Refinitiv, dolar Singapura melemah 0,25% ke Rp 10.716,46/SG$ pada pukul 11:11 WIB di pasar spot.

Membaiknya sentimen pelaku pasar terlihat dari penguatan bursa saham Asia hari ini, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Berawal dari Jumat lalu, bursa saham Eropa hingga Amerika Serikat (Wall Street) yang menguat tajam.

Akhirnya bursa Asia menyusul hari ini, indeks Nikkei Jepang memimpin penguatan lebih dari 2%.

Nikkei yang menguat tajam bisa menjadi kabar bagus, sebab Jepang pada pekan lalu mengumumkan kondisi darurat corona yang membuat sentimen pelaku pasar memburuk.

Sementara itu IHSG menguat 0,8% di sesi I, dengan investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 68 miliar di pasar reguler, dan lebih dari Rp 910 miliar jika ditambah dengan pasar nego dan tunai.

Di pasar obligasi, aliran modal juga kemungkinan masuk melihat yield-nya yang mengalami penurunan.

Kala sentimen pelaku pasar membaik, tidak hanya pasar saham tetapi aset-aset negara emerging market yang memberikan imbal hasil tinggi juga menjadi target investasi, alhasil rupiah ngegas di awal pekan ini.

Selain itu, penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan, yang bisa jadi mendongkrak kinerja rupiah jika terus menurun di pekan ini.

Kemarin, kasus baru dilaporkan sebanyak 36.197 orang, dan sehari sebelumnya 35.094 orang. Angka tersebut turun dari Kamis dan Jumat yang penambahannya lebih dari 38 ribu orang per hari.

Gambaran apakah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat mampu menurunkan angka infeksi harian akan terlihat di pekan ini.

PPKM Mikro Darurat mulai diterapkan sejak 3 Juli lalu, dan berlangsung hingga 20 Juli. Perlu waktu sekitar seminggu setelah penerapan untuk mengetahui apakah efektif, mengingat ada masa inkubasi virus corona.

TIM RISER CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular