Bangkit, Kurs Dolar Singapura Dekati Lagi Rp 10.700

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Jumat (24/6/2022) setelah merosot Kamis kemarin. Mata uang Negeri Merlion ini kembali mendekati level Rp 10.700/SG$ yang merupakan harga termahal di tahun ini.

Pada pukul 11:08 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.688/SG$, menguat 0,23% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Inflasi yang semakin tinggi membuat Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) berpeluang kembali mengetatkan kebijakan moneternya. Di sisi lain, inflasi yang tinggi dan kebijakan moneter yang semakin ketat membuat perekonomian terancam melambat. Hal ini yang membuat dolar Singapura kemarin merosot, bahkan sempat menyentuh level Rp 10.633/SG$.

Baca: Isu Resesi Bikin Mata Uang Eropa Rontok, Rupiah Tetap Tegar!

Hasil survei MAS terhadap para ekonom dan analis menunjukkan produk domestik bruto (PDB) di tahun ini diperkirakan akan tumbuh 3,8%.

Proyeksi tersebut lebih rendah dari survei sebelumnya 4%, meski masih dalam target MAS di kisaran 3% - 5%.

Sementara itu kemarin data dari Biro Statistik Singapura menunjukkan inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) tumbuh 5,6% year-on-year (yoy), dari bulan sebelumnya 5,4% (yoy). Inflasi tersebut merupakan yang tertinggi dalam lebih dari satu dekade terakhir, tepatnya sejak November 2011.

Inflasi inti juga semakin menanjak menjadi 3,6% (yoy) dibandingkan April 3,3% (yoy). 

Rilis inflasi tersebut lebih tinggi dari survei MAS, yang diperkirakan tumbuh 5,4%, begitu juga dengan inflasi inti 3,5%.

Tingginya inflasi tersebut membuat MAS hingga saat ini sudah mengetatkan kebijakan moneternya sebanyak 3 kali dalam 6 bulan. Terakhir kali MAS mengetatkan kebijakannya pada bulan April lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara Ini Rupiah Sulit Tumbangkan Dolar Singapura