Ivermectin Lagi Diuji, Saham INAF-KAEF-IRRA cs Ngamuk!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham emiten farmasi menguat di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Kamis (8/7/2021) di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 0,49% di 6.074..
Kenaikan saham-saham farmasi akhir-akhir ini dipengaruhi oleh dua sentimen utama, yakni, pertama, terkait Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang baru saja mengumumkan akan segera melakukan uji klinis terhadap Ivermectin yang diproduksi Indofarma sebagai obat Covid-19.
Kemudian, sentimen kedua yang ikut menjadi penggerak saham-saham tersebut ialah mengenai kasus harian baru Covid-19 di Indonesia yang terus melonjak tinggi dalam sebulan terakhir yang juga membuat masyarakat memburu obat-obatan hingga vitamin.
Berikut gerak saham farmasi, pukul 10.05 WIB, mengacu data BEI:
Itama Ranoraya (IRRA), saham +1,42%, ke Rp 2.150, transaksi Rp 50 M
Kimia Farma (KAEF), +1,25%, ke Rp 3.240, transaksi Rp 6 M
Pyridam Farma (PYFA), +0,50%, ke Rp 1.000, transaksi Rp 307 juta
Phapros (PEHA), +0,41%, ke Rp 1.215, transaksi Rp 99 juta
Tempo Scan Pacific (TSPC), +0,33%, ke Rp 1.500, transaksi Rp 881 juta
Indofarma (INAF), +0,31%, ke Rp 3.200, transaksi Rp 3 M
Merck (MERK), 0,00%, ke Rp 3.160, transaksi Rp 11 juta
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO), -0,66%, ke Rp 750, transaksi Rp 968 juta
Kalbe Farma (KLBF), -1,11%, ke Rp 1.340, transaksi Rp 13 M
SOHO Global Health (SOHO), 3,85%, ke Rp 5.000, transaksi Rp 16 juta
Darya-Varia Laboratoria (DVLA), -3,91%, ke Rp 2.460, transaksi Rp 106 juta
Menurut data di atas, dari 11 saham yang diamati, 6 saham menguat, 1 stagnan dan 4 sisanya ambles.
Saham produsen alat swab antigen test, IRRA, memimpin penguatan dengan naik 1,42%, setelah terkoreksi selama 2 hari sebelumnya. Saham IRRA tumbuh 2,87% dalam sepekan dan melonjak 38,91% dalam sebulan.
Di posisi kedua saham emiten pelat merah KAEF yang menguat 1,25% ke Rp 3.240/saham, setelah kemarin stagnan di Rp 3.200/saham.
Selain KAEF, saham emiten BUMN lainnya, INAF, terapresiasi 0,31% ke Rp 3.200/saham dengan nilai transaksi Rp 3 miliar. Dalam sepekan, saham ini terkoreksi 5,31%, sementara dalam sebulan melejit 47,25%.
Berbeda nasib, saham SOHO malah ambles 3,85% ke Rp 5.000/saham, setelah kemarin tak bergerak di harga Rp 5.200/saham. Saham DVLA juga anjlok 3,91%, seiring para investor tampaknya mulai melakukan aksi ambil untung setelah saham DVLA melaju kencang di zona hijau selama 5 hari beruntun.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengungkapkan Ivermectin segera dilakukan uji klinis sebagai obat covid-19. BPOM menerima Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK).
BPOM sebelumnya telah mengeluarkan izin edar Ivermectin namun sebagai obat cacing.
"Uji klinis sebagai obat Covid-19 segera dilakukan. Terima kasih untuk Bapak Menteri BUMN Erick Thohir yang punya concern akses penanganan obat covid-19," kata Penny dalam konferensi persnya bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Senin (28/6).
Selain itu, Indofarma memastikan sedang memproduksi obat Ivermectin yang digunakan sebagai terapi Covid-19. Jumlahnya mencapai 4 juta tablet dan sudah dimulai sejak tanggal 20 Juni lalu.
Seiring dengan terus melonjaknya kasus harian Covid-19 di Tanah Air membuat masyarakat memborong obat-obatan dan vitamin di apotek dan toko obat-obatan akhir-akhir ini.
Pedagang obat-obatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, mengaku tengah kekosongan stok obat terapi Covid-19 dalam beberapa hari terakhir ini. Padahal, pasar ini kerap menjadi acuan keberadaan stok obat.
"Persediaan udah kosong 3 hari ini. Jenis yang disebutkan pemerintah, 11 item itu udah kosong," kata Ketua Harian Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (7/7/21).
Sementara, kasus Covid-19 pada di Indonesia kembali meroket dan menciptakan rekor baru.
Pada Rabu (7/7) hingga pukul 12.00 WIB kasus baru Covid-19 bertambah 34.379 pasien dalam sehari. Hari ini menggenapi kelamnya data kasus Covid-19 pada pekan ini terus mencetak rekor beruntun.
Rekor Rabu kemarin memecahkan rekor kemarin dan 2 hari sebelumnya yakni masing-masing 31.189 kasus dan 29.745 kasus. Alhasil, hingga Rabu total konfirmasi positif di Indonesia menembus 2,379 juta kasus.
Kabar buruk berikutnya adalah kasus kematian bertambah 1.040 orang sehingga total menjadi 62.908 orang. Ini merupakan rekor tertinggi kasus kematian kasus Covid-19 di Indonesia dalam sehari
Namun, di saat kabar buruk terus memberondong, tetap ada kabar baik bahwa kasus kesembuhan bertambah 14.835 orang dalam sehari. Totalnya ada pasien 1,973 juta sembuh.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Ivermectin Kerek Saham INAF-KAEF to the Moon, Serok Gak?
(adf/adf)