
Simak 7 Informasi dari Emiten Ini, Buat Referensi Cari Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik terkoreksi pada perdagangan Rabu kemarin (7/7/2021) karena tekana jual (net sell) investor asing yang cukup besar. Investor masih khawatir dengan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), ditutup melemah sebesar 0,05% ke level 6.044,03 poin dengan nilai transaksi Rp 13,72 triliun dengan aksi jual pelaku pasar asing mencapai Rp 189,46 miliar.
Sebelum memulai transaksi pada perdagangan Kamis ini (8/7/2021), cermati aksi emiten dan peristiwa menarik yang dirangkum CNBC Indonesia:
1. Kabar Dicaplok Raksasa Japan Tobacco, Gudang Garam Buka Suara
Emiten produsen rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) memastikan tidak terdapat pembicaraan mengenai merger akuisisi antara Gudang Garam dan Japan Tobacco sebagaimana yang berembus dalam beberapa waktu terakhir di pasar modal.
Hal itu ditegaskan manajemen emiten rokok asal Kediri Jawa Timur ini melalui surat dengan Nomor: S-04610/BEO.PP3/07/2021. Dalam surat itu, perseroan menegaskan hingga saat surat diterbitkan tidak ada pembicaraan terkait merger dengan Japan Tobacco atau perusahaan asing lainnya.
Klarifikasi ini diberikan Gudang Garam setelah sebelumnya beredar rumor bahwa raksasa tembakau asal Jepang akan mengakuisisi perusahaan rokok nasional tersebut dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pun mempertanyakan hal ini.
2. Direstui OJK! IFC Bakal Jadi Investor ASSA Milik TP Rachmat
Perusahaan rental mobil dan jasa logistik milik taipan TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) akan menerbitkan saham baru dalam rangka penawaran umum terbatas (PUT) untuk Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD atau rights issue.
Dalam rights issue kali ini, meskipun penerbitan saham baru ini ditawarkan kepada para pemegang saham lama ASSA, tapi institusi keuangan internasional yang merupakan bagian dari Grup World Bank, International Finance Corporation (IFC) telah tercatat sebagai pembeli siaga (standby buyer).
Berdasarkan prospektus di Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah saham baru yang akan diterbitkan sebanyak 600 juta saham atau setara dengan 15,01% dari modal disetor dan ditempatkan perusahaan.
3. Operasi Gojek Thailand Diambil AirAsia
Manajemen Gojekbuka suara mengenai perkembangan terbaru rencana holding GoTo untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan bursa luar negeri (dual listing) kendati perseroan baru saja mengumumkan operasi Gojek di Thailand diambilalih oleh Grup AirAsia.
Gojek memang sudah bergabung dengan entitas PT Tokopedia untuk menciptakan holding perusahaan digital GoTo yang akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada tahun ini.
CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan komitmen perseroan saat ini yakni fokus untuk mengembangkan bisnis lebih kencang lagi untuk pasar Vietnam dan Singapura setelah perusahaan berkolaborasi dengan Grup AirAsia di Thailand.
Airasia Digital, lini bisnis digital baru dari AirAsia Group, sudah resmi mengambilalih operasional Gojek di Thailand sehingga Gojek akan fokus di pasar internasional yakni Vietnam dan Singapura.
4. Lippo Tegaskan Siap Lepas 66% Saham LINK, Axiata Masuk?
Pemegang saham mayoritas di emiten penyedia layanan internet Grup Lippo, PT Link Net Tbk (LINK), menyatakan kesiapannya melepas seluruh kepemilikan sahamnya.
Kedua pemegang saham LINK tersebut yakni Grup Lippo melalui PT First Media Tbk (KBLV) dan perusahaan private equity global CVC Capital Partners via Asia Link Dewa Pte.
Saat ini kedua pihak tersebut masih dalam tahap pembicaraan lebih lanjut dengan para calon investor strategis yang siap masuk.
"Saat ini, LINK sedang dalam tahap advance merger and aquisition atau M&A dengan buyer," kata CEO dan Presiden Direktur LINK, Marlo Budiman, kepada CNBC Indonesia, Rabu (7/7/2021).
5. Telkom Bidik Start-Up Potensial, Mau Dicaplok!
Emiten telekomunikasi terbesar di Indonesia, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) siap melakukan investasi atau bahkan mengakuisisi perusahaan-perusahaan rintisan (start-up) dalam upaya akselerasi ekosistem digital.
Telkom juga menjelaskan perusahaan rintisan yang menjadi target adalah yang dapat menghadirkan nilai tambah(value added) bagi perseroan.
"Telkom sangat terbuka untuk kemudian berinvestasi atau semacamnya terhadap start up start up atau pihak-pihak yang dapat menghadirkan atau menambah value added Telkom" kata Direktur Digital Business Telkom Indonesia Muhammad Fajrin Rasyid dalam acara Telkom Talks, Selasa (6/7), dikutip dari siaran Youtube.
6. Melesat 14.000% Saham DCII Masih 'Diborgol', Ada Manipulasi?
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan atas transaksi saham emiten data center, PT DCI Indonesia Tbk (DCII).
Hal ini menindaklanjuti atas suspensi saham yang dilakukan otoritas bursa terhadap DCII sejak 17 Juni 2021 lalu. Ini adalah suspensi kedua yang dilakukan setelah saham DCII naik secara signifikan.
Dengan demikian, sudah 14 hari saham emiten milik pengusaha teknologi Otto Toto Sugiri dan bos Indofood Anthoni Salim ini disuspensi Bursa.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Manullang menjelaskan, saham DCII mengalami volatilitas harga secara terus menerus. "Atas kondisi ini, kami sedang melakukan pemeriksaan atas transaksi saham DCII. Tujuan pemeriksaan ini untuk memastikan ada tidaknya indikasi manipulasi transaksi," kata Kristian kepada awak media, Rabu (7/6/2021).
7. Kerja Sama dengan BANK, Ini Penjelasan Manajemen AMRT
Manajemen emiten ritel PT Alfamart Tbk (AMRT) mengakui sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK).
Direktur Corporate Affairs Almafart, Solihin menegaskan, kerja sama tersebut adalah MoU pada umumnya sebagaimana yang dilakukan perseroan dengan mitra lain, dalam hal pembayaran dan remitansi. Ia memastikan, tidak ada tujuan yang lebih spesifik, seperti misalnya arah pengembangan bank digital.
"Dengan kata lain, MoU yang akan kita laksanakan MoU biasa, kerja sama pembayaran, remittence. Siapapun, pihak yang ingin melakukan kerja sama, kita sangat terbuka," kata Solihin, kepada CNBC Indonesia, Selasa malam (6/7/2021).
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wajib Baca 7 Informasi Ini Sebelum Berburu Cuan dari Saham