
Simak 7 Informasi dari Emiten Ini, Buat Referensi Cari Cuan

5. Telkom Bidik Start-Up Potensial, Mau Dicaplok!
Emiten telekomunikasi terbesar di Indonesia, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) siap melakukan investasi atau bahkan mengakuisisi perusahaan-perusahaan rintisan (start-up) dalam upaya akselerasi ekosistem digital.
Telkom juga menjelaskan perusahaan rintisan yang menjadi target adalah yang dapat menghadirkan nilai tambah(value added) bagi perseroan.
"Telkom sangat terbuka untuk kemudian berinvestasi atau semacamnya terhadap start up start up atau pihak-pihak yang dapat menghadirkan atau menambah value added Telkom" kata Direktur Digital Business Telkom Indonesia Muhammad Fajrin Rasyid dalam acara Telkom Talks, Selasa (6/7), dikutip dari siaran Youtube.
6. Melesat 14.000% Saham DCII Masih 'Diborgol', Ada Manipulasi?
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan atas transaksi saham emiten data center, PT DCI Indonesia Tbk (DCII).
Hal ini menindaklanjuti atas suspensi saham yang dilakukan otoritas bursa terhadap DCII sejak 17 Juni 2021 lalu. Ini adalah suspensi kedua yang dilakukan setelah saham DCII naik secara signifikan.
Dengan demikian, sudah 14 hari saham emiten milik pengusaha teknologi Otto Toto Sugiri dan bos Indofood Anthoni Salim ini disuspensi Bursa.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Manullang menjelaskan, saham DCII mengalami volatilitas harga secara terus menerus. "Atas kondisi ini, kami sedang melakukan pemeriksaan atas transaksi saham DCII. Tujuan pemeriksaan ini untuk memastikan ada tidaknya indikasi manipulasi transaksi," kata Kristian kepada awak media, Rabu (7/6/2021).
7. Kerja Sama dengan BANK, Ini Penjelasan Manajemen AMRT
Manajemen emiten ritel PT Alfamart Tbk (AMRT) mengakui sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK).
Direktur Corporate Affairs Almafart, Solihin menegaskan, kerja sama tersebut adalah MoU pada umumnya sebagaimana yang dilakukan perseroan dengan mitra lain, dalam hal pembayaran dan remitansi. Ia memastikan, tidak ada tujuan yang lebih spesifik, seperti misalnya arah pengembangan bank digital.
"Dengan kata lain, MoU yang akan kita laksanakan MoU biasa, kerja sama pembayaran, remittence. Siapapun, pihak yang ingin melakukan kerja sama, kita sangat terbuka," kata Solihin, kepada CNBC Indonesia, Selasa malam (6/7/2021).
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]