Kuartal I-2021

Duh! 12 Leasing Bangkrut, Intip Kinerja 8 Emiten Multifinance

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
07 July 2021 09:55
BFI Finance (Dok. BFI Finance)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Adapun, emiten-emiten yang akan dimaksud adalah emiten pembiayaan kendaraan roda empat baru dan bekas, yang dikendalikan Grup TPG dan Northstar milik Patrick Walujo dan Glenn Sugita PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA), Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF), emiten yang dikuasai PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) PT Adira Dinamika Multi Finance (ADMF).

Kemudian, induk Indomobil Finance Indonesia milik Grup Salim PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), emiten yang sahamnya dimiliki investor kawakan Lo Kheng Hong PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), PT Radana Bhaskara Finance (HDFA), dan PT KDB Tifa Finance Tbk (TIFA).

Dari 8 emiten yang diamati, hanya IMJS yang mencatatkan rugi bersih selama kuartal I tahun ini.

Secara umum, sepanjang 3 bulan pertama tahun ini 8 emiten tersebut cenderung mengalami tekanan pada kinerja fundamental. Adapun catatan khusus, HDFA berhasil membalik rugi bersih menjadi laba bersih dan TIFA mencetak kenaikan laba bersih sepanjang kuartal I 2021.

Mari kita bahas satu per satu.

Menurut laporan keuangan perusahaan, BFIN mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 30% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I-2021 menjadi Rp 229,54 miliar, dari periode yang sama tahun lalu Rp 327,86 miliar.

Penurunan laba bersih ini seiring dengan koreksi pendapatan sebesar 28% menjadi Rp 990,85 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,37 triliun.

Kedua, VRNA yang mengalami koreksi pendapatan 16,84% menjadi Rp 75,97 miliar pada triwulan pertama tahun ini. Seiring dengan itu, laba bersih perusahaan juga anjlok 40,68% menjadi Rp 10,13 miliar pada 3 bulan pertama 2021.

Setali tiga uang, WOMF juga membukukan penurunan laba bersih 44,91% secara yoy dari Rp 44,21 miliar pada kuartal pertama 2020 menjadi Rp 24,35 miliar pada periode yang sama tahun ini. Pendapatan usaha WOMF juga tergerus 39,68% menjadi Rp 382,15 miliar per 31 Maret 2021.

Kemudian, laba bersih ADMF juga ambles 59,41% menjadi Rp 211,11 miliar pada kuartal I tahun ini dari Rp 520,11 milar pada periode yang sama tahun lalu. Per akhir Maret 2021, pendapatan usaha perseroan juga turun 27,77% menjadi Rp 2,05 triliun.

Kelima, IMJS mengalami rugi bersih Rp 22,21 miliar pada kuartal I 2021 dari sebelumnya laba bersih Rp 24,04 miliar pada akhir Maret 2020. Pendapatan perusahaan juga turun 15,39% menjadi Rp 978,68 miliar.

Selanjutnya, laba bersih CFIN terpangkas 56,48% dari Rp 93,23 miliar pada 3 bulan pertama 2020 menjadi Rp 40,58 miliar pada kuartal I tahun ini. Penurunan laba bersih dibarengi dengan merosotnya pendapatan sepanjang triwulan pertama 2021 sebesar 26,66% menjadi Rp 407,11 miliar.

Ketujuh, HDFA berhasil membalik rugi bersih Rp 13,25 miliar pada periode Januari-Maret 2020 menjadi laba bersih Rp 7,18 miliar pada triwulan-I tahun ini. Namun, pendapatan HDFA turun 17,02% menjadi Rp 31,98 miliar sepanjang 3 bulan awal 2021.

Terakhir, TIFA membukukan koreksi pendapatan usaha sebesar 29,42% dari Rp 41,06 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp 28,98 miliar pada periode yang sama tahun ini. Kendati pendapatan usaha menurun, TIFA berhasil meraup kenaikan laba bersih 13,18% menjadi Rp 7,55 miliar pada periode Januari-Maret tahun ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular